Analisis Overall Equipment Effectiveness (OEE) Dalam Meningkatkan Efektivitas Mesin Air Jet Loom Melalui Pendekatan 4 Pilar Total Productive Maintenance (TPM)

Main Authors: Putera, Nova Aditya Nugraha, Dr. Eng. Oke Oktavianty, S.Si, MT.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192767/1/185060707111007%20-%20NOVA%20ADITYA%20NUGRAHA%20PUTERA.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192767/
Daftar Isi:
  • Sektor industri saat ini sedang berlomba-lomba untuk meningkatkan teknologi dan sistem produksi agar menjadi lebih efektif dan efisien. Dimana ketika sistem produksi dari perusahaan bisa efektif dan efisien maka akan berdampak positif baik dari segi kualitas produk yang dihasilkan maupun target produksi yang mudah untuk dicapai. PC Gabungan Koperasi Batik Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang tekstil, sistem pemesanan dari perusahaan ini sendiri ada dua jenis yaitu make to stock dan make to order. Tetapi dalam proses produksi masih banyak ditemukan produk cacat yang disebabkan karena tingginya downtime mesin Air Jet Loom yang digunakan dalam proses produksi. Maka dari itu dibutuhkan identifikasi penyebab utama tingginya downtime pada mesin produksi yang digunakan dibantu dengan menggunakan metode Total Productive Maintenance dan memberikan rekomendasi perbaikan untuk meningkatkan efektivitas dari mesin. Pada penelitian ini metode Total Productive Maintenance yang digunakan adalah OEE (Overall Equipment Effectiveness) dimana metode ini digunakan untuk menghitung nilai efektivitas dari suatu mesin dan dilanjutkan dengan perhitungan losses terbesar menggunakan metode Six Big Losses. Tahap perhitungan OEE dimulai dengan melakukan perhitungan Availability Rate, Perfomance Rate, dan Rate of Quality. Guna data yang dibutuhkan untuk menemukan nilai persentase OEE. Setelah itu dilakukan perhitungan Six Big Losses yang dibagi menjadi Breakdown Losses, Setup and Adjustment Losses, Idling and Minor Stoppage Losses, Reduce Speed Losses, Process Defect Losses, dan Reduced Yield Losses. Pada tahap analisis dilakukan penguraian penyebab masalah menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis. Tahap terakhir yaitu penentuan rekomendasi perbaikan berdasar sistem penerapan pilar Total Productive Maintenance. Hasil perhitungan OEE menunjukkan bahwa nilai OEE pada mesin sebesar 33,19%, dimana nilai tersebut masih dibawah standar internasional yaitu sebesar 85%. Oleh karena itu dilakukan perhitungan Six Big Losses guna menemukan losses mana yang paling berpengaruh terhadap nilai efektivitas mesin. Ditemukan bahwa losses terbesar adalah Reduced Speed Losses dan Process Defect Losses yaitu dengan nilai persentase sebesar 42,63% dan 21%. Kemudian dilakukan analisis Failure Mode and Effect Analysis untuk menemukan jenis kegagalan pada jenis losses Reduced Speed Losses dan Process Defect Losses. Ditemukan dua jenis kegagalan paling dominan yaitu Cam dan Cam Lever yang mengalami keuasan serta Sliding Bearing yang mengalami hambatan. Diusulkan rekomendasi perbaikan menggunakan penerapan 4 pilar Total Productive Maintenance, yaitu pilar Autonomous Maintenance, Planned Maintenance, Quality Maintenance, dan Early Equipment Management.