Peramalan Harga Cabai Rawit Di Kabupaten Blitar Dengan Metode Holt Winters Exponential Smoothing
Main Authors: | Chusna, Miftachul, Andrean Eka Hardana,, SP., MP., M.BA., Rachman Hartono,, SP.,MP |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192706/1/Miftachul%20Chusna.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192706/ |
Daftar Isi:
- Salah satu komoditas hortikultura unggulan nasional dengan daya adaptasi dan nilai ekonomis yang tinggi adalah cabai rawit. Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) termasuk bahan pokok dan keberadaanya tidak dapat ditinggalkan oleh masyarakat Indonesia yang umumnya sangat menyukai makanan pedas. Permasalahan yang sering muncul dalam budidaya cabai rawit antara lain keterbatasan lahan, cuaca buruk, serta serangan hama dan penyakit. Permintaan akan cabai rawit yang cenderung meningkat setiap harinya terutama pada waktu tertentu, sedangkan perdagangan pada komoditas pertanian sangat dipengaruhi oleh produksinya. Hal tersebut mengakibatkan harga cabai rawit di pasaran berfluktuasi. Harga cabai rawit yang berfluktuasi ini merupakan fenomena yang berulang-ulang sepanjang tahun dan menjadi pantauan oleh pemerintah karena dapat mengakibatkan inflasi bagi perekonomian. Terjadinya fluktuasi harga ini juga meresahkan para pelaku usaha cabai rawit karena tidak ada ketidakpastian harga sehingga mempengaruhi pendapatan. Oleh karena itu perlu dilakukan peramalan harga cabai rawit untuk mengantisipasi lonjakan harga dan mengurangi risiko ketidakpastian harga cabai rawit di pasaran. Peramalan harga cabai rawit pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Holt-Winters Exponential Smoothing. Lokasi penelitian ini ditentukan secara purposive yaitu di Kabupaten Blitar yang mana merupakan daerah sentra produksi cabai rawit tertinggi di Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatakan penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dokumentasi dan studi literatur. Data yang digunakan yaitu data sekunder time series berupa data harga tingkat konsumen di Kabupaten Blitar yang di peroleh dari website SISKAPERBAPO tahun 2012 – 2020 yang kemudian diproses pada aplikasi Minitab. Pengukuran tingkat akurasi hasil penelitian dilakukan menggunakan MAPE (Mean Absolute Percentage Error), MAD (Mean Absolute Deviation) dan MSD (Mean Squarred Deviation). Berdasarkan hasil perhitungan peramalan yang dilakukan menggunakan data rata-rata bulanan harga cabai rawit di Kabupaten Blitar dengan parameter alpha sebesar 0.9, beta sebesar 0.4, dan gamma sebesar 0,2 diperoleh perhitungan tingkat akurasi menghasilkan nilai MAPE sebesar 40%, nilai MAD sebesar 10740 dan MSD sebesar 256958007 yang masuk ke dalam kategori cukup. Harga cabai rawit di setiap tahunnya mengalami fluktuasi yang cukup tajam sepanjang tahun 2012 – 2020. Kenaikan tertinggi untuk komoditas cabai rawit di Kabupaten Blitar terjadi pada tahun 2017 yaitu pada bulan Maret dengan harga mencapai Rp. 132.500. Sedangkan harga terendah terdapat pada bulan Desember tahun 2012 yaitu sebesar Rp. 6250. Lonjakan harga cabai ini disebabkan oleh pasokan yang berkurang, sementara permintaan konstan dan kontinu setiap hari, bahkan meningkat pada musim tertentu. Fluktuasi harga yang terjadi disebabkan oleh beberapa hal diantaranya yaitu pengaruh musim dan kondisi cuaca yang tidak ii menentu, biaya produksi yang tinggi, panjangnya saluran distribusi serta meningkatnya permintaan cabai rawit pada hari besar nasional. Hasil peramalan menunjukkan bahwa harga cabai rawit di Kabupaten Blitar pada tahun 2021 mencapai harga tertinggi pada bulan bulan Desember yaitu sebesar Rp. 101.799/kg dan harga terendah pada bulan Mei yaitu sebesar Rp. 37.172/kg. Dibandingkan dengan harga aktual, harga hasil peramalan lebih rendah namun tetap membentuk pola yang sama. Harga cabai rawit yang berubah-ubah dari tahun ke tahun menunjukkan adanya pergerakan harga. Pola pergerakan harga cabai rawit sama setiap tahunnya yaitu harga menurun pada saat panen raya dan meningkat pada saat musim hujan. Faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga cabai rawit diantaranya perubahan musim dan kondisi cuaca yang tidak menentu, biaya produksi, panjangnya saluran distribusi serta hari-hari besar nasional. Rekomendasi keputusan bagi para pelaku usaha khususnya petani cabai rawit di Kabupaten Blitar dalam mengatasi fluktuasi harga yaitu dengan peningkatan luas tanam pada musim penghujan dan pengaturan luas tanam serta produksi cabai rawit pada musim kemarau, pengadaan sarana pipanisasi agar dapat membudidayakan cabai rawit sepanjang musim, penggunaan benih yang bersertifikat resmi agar produktivitasnya maksimal, menjalin kemitraan antara petani dengan pengusaha maupun industri pengolahan cabai agar harga jual cabai rawit stabil serta melakukan perawatan pada tanaman cabai rawit agar dapat dipanen kembali pada periode-periode selanjutnya ketika harga cabai rawit sudah stabil.