Uji Efektivitas dan Efisiensi Beberapa Metode Ekstraksi Nematoda Vermiform
Main Authors: | Devi, Mia Prastika, Dr. Agr. Sc. Hagus Tarno,, S.P., M.P, |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192705/1/Mia%20Prastika%20Devi.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192705/ |
Daftar Isi:
- Salah satu OPT yang dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman yaitu nematoda. Nematoda dapat hidup pada berbagai tanaman inang yang mengakibatkan tanaman mengalami penurunan fungsi secara fisiologis. Nematoda yang bersifat sebagai patogen tidak hanya berasal dari Indonesia, namun juga dari luar negeri yang terdapat pada media pembawa. Dalam melakukan ekstraksi nematoda, seringkali hanya menggunakan satu metode. Hal tersebut kurang efektif untuk target nematoda yang berbeda-beda pada tiap media pembawa. Sehingga, dalam ekstraksi nematoda dibutuhkan metode ekstraksi yang tepat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membandingkan populasi dan keragaman spesies nematoda pada masing-masing metode dan mendapatkan metode ektraksi yang efektif dalam mengekstraksi akar maupun tanah Penelitian ini dilakukan di Desa Ploso Lor, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi dan Laboratorium Pengendalian Hayati 1 Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang pada bulan April hingga Juli 2020. Pada metode ini menggunakan empat metode yaitu Whitehead tray pada sampel akar (WTr), Whitehead tray pada sampel akar (WTr), corong Baermann pada sampel tanah (BFs), dan Corong Baermann pada sampel akar (BFr). Penelitian ini terdiri atas 4 perlakuan dan 5 ulangan. Analisis perbandingan sampel akar dan tanah menggunakan metode T-test dengan taraf kesalahan 5%. Dengan bantuan software Microsoft Excel 2013 dan SPSS 20. Berdasarkan perhitungan kerapatan nematoda yang telah ditemukan, menunjukkan bahwa rata-rata kerapatan populasi tertinggi dimiliki oleh Hirsmanniella yaitu 41,33/10 gr akar pada metode WTr. Kemudian, pada metode WTs menunjukkan hasil beda nyata yaitu sebanyak 1,6252 ekor/50gr, sedangkan pada WTr 1,5651 ekor/50gr, BFr 1,1878 ekor/50gr, dan BFt 0,6399 ekor/50gr. WTs merupakan perlakuan yang paling efektif untuk mengekstraksi nematoda vermiform dibandingkan perlakuan yang lain karena dapat mengisolasi lebih banyak jenis nematoda dibandingakan metode lainnya. Selain itu, pada metode WTs seluruh sampel dapat terendam karena permukaan nampan yang cukup luas dibandingkan dengan corong sehingga nematode lebih mudah bergerak mengikuti aliran air. Selain itu, dalam penelitian ini didapatkan bahwa sampel akar atau jaringan tanaman lebih banyak mengandung nematoda dibandingkan dengan sampel tanah.