Profil Hemosit Gastropoda Hubungannya dengan Kualitas Air dari Daerah Aliran Sungai Desa Bantur, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang

Main Authors: Suprihatin, -, Dr. Asus Maizar Suryanto H, S.Pi, MP
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192701/1/Suprihatin.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192701/
Daftar Isi:
  • Beberapa sungai yang melewati Kota Malang dan Kabupaten Malang pada Daerah Aliran Sungai (DAS) saat ini mengalami kemunduran kualitas perairan. Pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia seperti limbah rumah tangga dan pertanian serta kebiasaan membuang sampah ke sungai dapat mengakibatkan menurunnya kualitas air sungai. Salah satu biota yang dapat digunakan untuk menduga kualitas perairan yaitu gastropoda dari spesies Susuh Kura (Sulcospira testudinaria) dengan melihat profil hemositnya. Penelitian ini dilakukan di DAS Desa Bantur, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang pada bulan April-Mei 2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Parameter kualitas air yang digunakan meliputi suhu, TSS, TDS, pH, DO, amoniak dan BOD. Analisis data menggunakan indeks pencemaraan dan CCA (Canonical Correspondent Analysis). Indeks pencemaran digunakan untuk mengetahui tingkat pencemaran perairan, sedangkan CCA untuk mengetahui hubungan parameter kualitas air dengan profil hemosit yaitu THC dan DHC pada Susuh Kura. Hasil pengukuran parameter kualitas perairan diperoleh nilai suhu kisaran 24-26oC, TSS 24-59 mg/l, TDS 290-528 mg/l, pH 7.7-7.8, DO berkisar 7.4-9.8 mg/l, BOD 1.3-4.5 mg/l dan amoniak 0.019-0.273 mg/l. Indeks pencemaran berdasarkan parameter kualitas air yang telah dihitung bahwa DAS Desa Bantur tergolong tercemar ringan. Hasil pengamatan THC dan DHC diperoleh THC berkisar 48.7 x 104 - 62.7 x 104 sel/ml, sedangkan untuk pengamatan DHC pada hyalinosit yaitu 59.32% - 64.91%, semi granulosit 24.45% - 29.78%, dan hasil pada sel granulosit berkisar 8.54% - 12.81%. Perhitungan THC dan DHC tersebut menandakan bahwa kondisi perairan dalam kondisi tercemar. Berdasarkan hasil penelitian di DAS Desa Bantur, Kecamatan Bantur, kabupaten Malang maka perlu adanya pengelolaan perairan terhadap buangan limbah yang masuk ke sungai dan perlunya evaluasi serta monitoring agar kondisi sungai tetap terjaga.