Aplikasi Fumigan dan Uji Repelensi Ekstrak Rimpang Kunyit terhadap Biologi Sitophilus zeamais Motschulsky (Coleoptera: Curculionidae)
Main Authors: | Fardiyanti, Maretha Indah, Prof. Dr. Ir. Ludji Pantja Astuti,, M.S., Dr. Akhmad Rizali,, S.P., M.Si |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192674/1/MARETHA%20INDAH%20FARDIYANTI.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192674/ |
Daftar Isi:
- Kelimpahan hasil panen produk pertanian perlu disimpan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Bahan pangan yang diterima konsumen harus dijamin nilai mutunya seperti aman dari serangan hama karena kehilangan hasil di tempat penyimpanan akan menyebabkan kerugian secara kualitas dan kuantitas. Jagung merupakan bahan pangan pokok sebagian penduduk selain beras. Salah satu hama yang menyerang jagung di tempat penyimpanan adalah Sitophilus zeamais. Kehilangan hasil akibat hama ini berkisar antara 20–90%. Pengendalian menggunakan bahan kimia seperti fumigan sering digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Akan tetapi, penggunaan bahan kimia secara terus- menerus dapat mencemari lingkungan. Salah satu alternatif yang dapat dijadikan solusi yaitu dengan memanfaatkan fumigan nabati seperti rimpang kunyit. Kandungan senyawa yang terdapat pada rimpang kunyit terbukti efektif untuk mengendalikan hama. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh aplikasi fumigan dan uji repelensiekstrak rimpang kunyit terhadap biologi S. zeamais. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan (HPT), Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya pada bulan April hingga September 2021 dengan rerata suhu 27,70°C dan kelembapan 63%. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari tiga tingkat konsentrasi fumigan dan kontrol yang diulang sebanyak lima kali. Konsentrasi fumigan yang digunakan yaitu 2 mL/L, 4 mL/L, dan 6 mL/L. Pembuatan fumigan dilakukan dengan cara mencampur ekstrak rimpang kunyit dan 4 g talk kemudian dicetak menjadi bentuk tablet. Parameter pengamatan penelitian terdiri dari uji biologi dan uji repelensi fumigan ekstrak rimpang kunyit terhadap imago S. zeamais. Variabel pengamatan uji biologi terdiri dari mortalitas imago S. zeamais, jumlah telur, penurunan jumlah telur imago S. zeamais, kerusakan biji, penurunan berat pakan, dan penghambatan makan imago S. zeamais. Imago S. zeamais sebanyak 15 pasang diinfestasikan dalam 30 g jagung kemudian dipaparkan fumigan ekstrak rimpang kunyit selama tujuh hari. Pada uji repelensi menggunakan 10 pasang imago S. zeamais dengan variabel pengamatan yaitu menghitung jumlah imago S. zeamais yang hadir pada area perlakuan dan kontrol setiap1, 2, 3, 4, 5, dan 6 jam setelah infestasi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa pada perlakuan aplikasi fumigan dan uji repelensi ekstrak rimpang kunyit berpengaruh terhadap biologi S. zeamais. Fumigan ekstrak rimpang kunyit mampu menyebabkan mortalitas imago S. zeamais berkisar antara 90,31–100,00%, penurunan jumlah telur imago berkisar antara 45,17–73,94% dan penghambatan makan imago berkisar antara 6,10– 30,87%. Hasil uji repelensi menunjukkan indeks repelensi berkisar antara 49,67– 74,33% yang termasuk dalam tingkat repelensi agak kuat hingga kuat.