Analisis Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga Sebagai Indikator Kesejahteraan Petani Cabai Rawit Sebelum dan Saat Pandemi Covid-19 di Desa Pagu, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri

Main Authors: Nugroho, M. Krisna Dwi, Condro Puspo Nugroho,, SP., MP., Fitrotul Laili,, SP., MP.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192666/1/M.%20Krisna%20Dwi%20Nugroho.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192666/
Daftar Isi:
  • Pandemi Covid-19 di Indonesia telah memberikan dampak yang cukup besar bagi beberapa sektor dan salah satunya sektor pertanian. Komoditas cabai rawit merupakan salah satu yang terkena dampaknya. Dampak yang ditimbulkan dan dirasakan oleh petani adalah mereka kesulitan dalam memasarkan hasil panennya serta kegiatan distribusi cabai rawit ke wilayah tujuan terhambat dan dibatasi karena adanya penerapan sosial berskala besar (PSBB) yang diterapkan oleh pemerintah, sehingga mengakibatkan kelebihan stok cabai rawit di tingkat petani. Kelebihan stok cabai itulah yang menyebabkan harga jual cabai rawit di tingkat petani menjadi rendah. Dengan rendahnya harga jual cabai rawit tersebut dapat mempengaruhi penerimaan serta pendapatan petani. Besarnya pendapatan petani juga akan mempengaruhi pengeluaran rumah tangga, serta kesejahteraan rumah tangga petani baik sebelum maupun selama pandemi Covid-19. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli hingga Agustus 2021. Tujuan dari penelitian ini, 1) Menganalisis pendapatan usahatani petani cabai rawit di Desa Pagu, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri sebelum dan saat pandemi Covid-19. 2) Menganalisis pengeluaran rumah tangga petani cabai rawit di Desa Pagu, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri sebelum dan saat pandemi Covid-19. 3) Menganalisis tingkat kesejahteraan rumah tangga petani cabai rawit di Desa Pagu, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri sebelum dan saat pandemi Covid-19. Penentuan lokasi penelitian didasarkan pada salah satu wilayah produksi cabai terbesar kedua di Kabupaten Kediri setelah Kecamatan Puncu. Diperoleh sampel sebanyak 30 responden dengan menggunakan teknik simple random sampling. Teknik analisis data meliputi analisis biaya usahatani, analisis penerimaan, analisis pendapatan, analisis pengeluaran rumah tangga petani serta analisis kesejahteraan petani menggunakan metode Good Service Ratio (GSR). ii Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan petani cabai rawit per bulan di Desa Pagu, Kecamatan Pagu sebelum pandemi Covid-19 sebesar Rp. 11.410.116 dan saat pandemi Covid-19 mengalami penurunan pendapatan sebesar Rp. 2.689.077. Rata-rata pengeluaran rumah tangga petani cabai rawit per bulan di Desa Pagu sebelum pandemi Covid-19 sebesar Rp. 2.259.283 dan saat pandemi Covid-19 mengalami penurunan pengeluaran rumah tangga sebesar Rp. 1.564.205. Berdasarkan analisis tingkat kesejahteraan petani yang menggunakan Good Service Ratio (GSR) dapat disimpulkan bahwa rumah tangga petani di Desa Pagu, Kecamatan Pagu sebelum pandemi Covid-19 masuk pada kategori sejahtera dan saat pandemi Covid-19 masuk pada kategori kurang sejahtera.