Korelasi Lingkar Leher Atas, Lingkar Leher Bawah, Dan Lingkar Ekor Dengan Bobot Badan Pada Domba Ekor Gemuk Di Kabupaten Malang
Main Authors: | Wahono, Budi, Dr. Ir. Sucik Maylinda, Prof.M.S |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192627/1/BUDI%20WAHONO.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192627/ |
Daftar Isi:
- Domba Ekor Gemuk (DEG) adalah salah satu domba penghasil daging yang baik. DEG memiliki ciri-ciri antara lain: domba jantan dan betina tidak bertanduk, bewarna putih, bulu berupa wol kasar, dan terdapat deposit lemak di bagian pangkal ekor. DEG banyak dipelihara masyarakat karena domba ekor gemuk sangat cocok dengan iklim Jawa Timur yang panas. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sambigede, Kecamatan Sumber Pucung, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 1-10 November 2021. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui korelasi lingkar leher atas, lingkar leher bawah, dan lingkar ekor dengan bobot badan. Materi yang digunakan untuk penelitian ini adalah DEG sebanyak 37 ekor berumur 1,5-2 tahun dengan jenis kelamin jantan sebanyak 13 ekor dan betina 24 ekor. Alat yang digunakan dalam penelitian ini yakni pita ukur untuk mengukur lingkar leher atas, lingkar leher bawah, dan lingkar ekor, timbangan untuk mengukur bobot badan. Data yang diperoleh dianalisis menggunak korelasi dan persamaan regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa korelasi lingkar leher atas dengan bobot badan sangat nyata (P<0,01) dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,70, koefisien determinasi (R2) 49%, dan persamaan regresi linier sederhana Y = 0,53+1,02X. Korelasi lingkar leher bawah dengan bobot badan sangat nyata (P<0,01) dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,69, koefisien determinasi (R2) 47%, dan persamaan regresi linier sederhana Y = -4,75+0,97X. Korelasi lingkar ekor dengan bobot badan sangat nyata (P<0,01) dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,49, koefisien determinasi (R2) 18%, dan persamaan regresi linier sederhana Y = 17,15+0,54X. Hasil dari persamaan regresi linier berganda korelasi lingkar leher atas, lingkar leher bawah, dan lingkar ekor dengan bobot badan yakni Y = -4,63+0,63X1+0,48X2-0,03X3 dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 50%. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan setiap lingkar leher atas, lingkar leher bawah, dan lingkar ekor mengalami kenaikan, maka akan diikuti dengan kenaikan bobot badan pada Domba Ekor Gemuk.