Carbon Footprint dari Sektor Permukiman di Kecamatan Tuban Jawa Timur
Main Authors: | Hidayah, Linda Alviyani Nur, Dr. Ir. J. Bambang Rahadi W,, MS, Dr. Eng. Evi Kurniati,, STP. MT |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192612/1/Linda%20Alviyani%20Nur%20Hidayah.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192612/ |
Daftar Isi:
- Kecamatan Tuban merupakan kecamatan yang menempati urutan ketiga besar terpadat di Kabupaten Tuban Jawa Timur dengan jumlah penduduk sebanyak 84.542 jiwa dengan laju kepadatan penduduknya mencapai 39,8 jiwa/ha. Berbagai aktivitas rumah tangga yang melibatkan penggunaan energi menghasilkan emisi karbon dioksida (CO2). Keterlibatan peningkatan aktivitas manusia berpengaruh atas semakin banyak energi yang digunakan dan memperbesar nilai carbon footprint yang dihasilkan. Emisi yang bersumber dari sektor permukiman terbagi atas emisi CO2 primer yang dihasilkan melalui penggunaan bahan bakar memasak dan emisi CO2 sekunder berasal dari konsumsi energi listrik. Penelitian dilakukan untuk menghitung emisi CO2 yang dihasilkan dari sektor permukiman di Kecamatan Tuban. Pengumpulan data primer diperoleh melalui survei lapang berupa kuisioner dan wawancara yang melibatkan 100 responden untuk mengetahui konsumsi bahan bakar memasak, tipe daya listrik, dan jumlah penghasilan pokok. Sedangkan data sekunder mengacu dari literatur dan instansi terkait yang akan digunakan sebagai data penelitian awal dan data pendukung untuk analisis. Variabel penelitian yang digunakan adalah konsumsi bahan bakar memasak, klasifikasi daya listrik, tipe rumah, dan jumlah pendapatan pokok bulanan kepala rumah tangga. Hasil yang diperoleh melalui penelitian ini adalah jumlah emisi karbon yang dihasilkan oleh Kecamatan Tuban sebesar 9.923,128 tCO2/tahun untuk emisi CO2 primer, 45.788,850 tCO2/tahun untuk emisi CO2 sekunder, dan 55.711,978 tCO2/tahun untuk emisi CO2 total. Melalui pemetaan sebaran carbon footprint didapatkan informasi bahwa Kelurahan Perbon, Kelurahan Latsari, dan Kelurahan Sidorejo berada pada jangkauan emisi sangat tinggi; Desa Sumurgung, Desa Sugiharjo, Kelurahan Ronggomulyo, dan Kelurahan Kebonsari berada pada tingkat emisi tinggi; Kelurahan Mondokan, Kelurahan Kutorejo, Kelurahan Sendangharjo, dan Kelurahan Baturetno berada pada jangkauan emisi sedang; Kelurahan Karangsari, Kelurahan Kingking, dan Kelurahan Sidomulyo berada pada jangkauan emisi rendah; dan Desa Kembangbilo, Kelurahan Doromukti, Kelurahan Sukolilo pada tingkat emisi sangat rendah. Uji statistik menunjukkan adanya hubungan negatif dengan derajat korelasi sangat lemah antara variabel tipe rumah dan pendapatan pokok namun terdapat hubungan positif dengan derajat korelasi sangat kuat antara variabel konsumsi bahan bakar memasak terhadap emisi CO2 primer, sedangkan ketiga variabel penelitian berhubungan positif dan memiliki derajat korelasi kuat terhadap emisi CO2 sekunder.