Price Volatility of Ornamental Plants in Batu City

Main Authors: Khofifah, Hamidatul, Tri Wahyu Nugroho,, SP., MSi., Dr. Sujarwo,, SP., MP
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192596/1/Hamidatul%20Khofifah.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192596/
Daftar Isi:
  • Kota Batu merupakan salah satu kawasan yang cocok dijadikan sebagai kawasan bisnis tanaman hias di Jawa Timur. Tanaman hias yang banyak dibudidayakan di Kota Batu adalah anggrek, krisan, mawar, bunga anthurium, dan philodendron. Masalah yang biasa terjadi dalam bisnis tanaman hias adalah fluktuasi harga. Fluktuasi harga disebabkan oleh ketidakstabilan antara jumlah yang ditawarkan dan jumlah yang diminta. Kenaikan dan penurunan produksi sangat dipengaruhi oleh agroklimat, hama, dan luas panen (Anindita dan Baladina, 2017). Sedangkan dari sisi permintaan, tanaman hias tidak seperti tanaman pangan yang selalu dibutuhkan. Permintaan tanaman hias hanya berdasarkan hobi dan penghias ruangan (Noviana, 2014). Oleh karena itu, permintaan tanaman hias sulit diprediksi. Adanya fluktuasi harga yang tidak menentu menyebabkan terjadinya volatilitas harga.ini dapat merugikan beberapa pihak terutama produsen. Hal ini karena harga merupakan ukuran penting dalam mengukur efisiensi pemasaran. Sementara itu, fluktuasi harga mempengaruhi jumlah pendapatan produsen dan pengambilan keputusan di masa depan (FAO, 2011). Berdasarkan survei pendahuluan, harga anggrek, adenium, aglaonema, anthurium daun, dan palem di Kota Batu menunjukkan fluktuasi harga. Oleh karena itu, penelitian tentang volatilitas harga tanaman hias menjadi penting di Kota Batu sebagai sentra produksi tanaman hias.hias yang menjadi objek penelitian adalah anggrek, adenium, aglaonema, anthurium daun, dan palem. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis volatilitas harga tanaman hias di Kota Batu, serta menganalisis hubungan jangka panjang dan jangka pendek antara harga tanaman hias di Kota Batu dengan penawarannya (jumlah produksi). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time-series produksi triwulanan dan harga anggrek, adenium, aglaonema, anthurium daun, dan palem di Kota Batu dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2020. Metode analisis volatilitas harga yang digunakan adalah model ARCH-GARCH . Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah harga anggrek, adenium, aglaonema, anthurium daun, dan palem di tingkat produsen memiliki volatilitas harga yang rendah. Hal ini ditunjukkan dengan penjumlahan koefisien AR dan MA harga anggrek dan palem serta penjumlahan koefisien ARCH dan GARCH harga adenium, anthurium daun, dan palem yang kurang dari 1. Harga di tingkat produsen memiliki volatilitas yang rendah karena di pasar tanaman hias terdapat tengkulak yang memblokir pasar. Oleh karena itu, terjadi pemutusan hubungan antara produsen dengan pasar, sehingga produsen tidak dapat merespon harga tanaman hias di pasar. Hasil uji kointegrasi menunjukkan bahwa produksi dan harga anggrek, adenium, aglaonema, anthurium daun, dan palem memiliki keseimbangan jangka panjang. Sedangkan hubungan jangka pendek satu-satunya adalah variabel produksi dan harga anggrek dengan penyesuaian waktu terhadap jangka pendek selama 2,6 bulan.