pengaruh suplementasi asam miristat dan substitusi tepung daun kaliandra sebagai sumber konden tanin pada konsentrat terhadap kecernaan nutrien, retensi nitrogen dan pertambahan bobot badan domba ekor tipis

Main Authors: Sukmawati, Dinda, Prof. Dr. Ir. Siti Chuzaemi, MS., IPU., ASEAN Eng.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192587/1/Dinda%20Sukmawati.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192587/
Daftar Isi:
  • Kualitas pakan menjadi faktor penting yang berpengaruh terhadap produktifitas ternak, karena pakan merupakan kebutuhan mendasar bagi ternak untuk bertahan hidup, berproduksi dan berkembang biak. Kaliandra merupakan hijauan pakan ternak jenis leguminosa yang memiliki kandungan protein kasar tinggi yaitu sebesar 21,66%. Tingginya kandungan protein kasar yang dimiliki daun kaliandra dapat digunakan sebagai substitusi bahan pakan lain dalam pakan ternak. Daun kaliandra juga memiliki kandungan tanin sebesar 12,24%. Kandungan tanin yang terdapat pada daun kaliandra dapat berguna sebagai pelindung protein dari pemecahan mikroba rumen dengan tujuan agar penyerapan protein di abomasum dan usus halus meningkat. Proses fermentasi di dalam rumen sangat dipengaruhi oleh peran mikroba rumen. Populasi protozoa rumen yang tinggi dapat mengganggu kegiatan bakteri dalam melakukan fermentasi. Asam miristat merupakan asam lemak jenuh yang dapat digunakan sebagai agen defaunasi protozoa rumen, sehingga dengan dilakukannya defaunasi protozoa rumen dapat meningkatkan efisiensi pakan. Penyusunan pakan domba dengan menggunakan tebon jagung sebagai pakan hijauan dan konsentrat yang disuplementasi asam miristat serta disubstitusi tepung daun kaliandra diharapkan mampu meningkatkan kandungan nutrien pakan, konsumsi nutrien pakan, kecernaan nutrien pakan, retensi nitrogen dan Pertambahan Bobot Badan Harian (PBBH). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suplementasi asam miristat dan substitusi tepung daun kaliandra sebagai sumber konden tanin pada konsentrat terhadap konsumsi nutrien, kecernaan nutrien, retensi nitrogen dan PBBH domba ekor tipis. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan Desember 2021. Lokasi percobaan pakan secara in vivo bertempat di Laboratorium Lapang Sumber Sekar Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya, Desa Sumber Sekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Analisis proksimat terhadap sampel pakan, feses dan urin dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Malang dan untuk pengujian kandungan tanin pada tepung daun kalindra dilaksanakan di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Materi penelitian menggunakan domba ekor tipis berjenis kelamin jantan sebanyak 20 ekor berumur 8-10 bulan dan bobot badan awal berkisar 15-21 kg. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Pakan yang diberikan berupa tebon jagung sebagai hijauan sumber serat dan konsentrat yang tersusun dari pollard, dedak padi, tepung gaplek, bungkil kopra, bungkil kedelai, molases dan mineral. Kemudian konsentrat tersebut disuplementasi dengan asam miristat dan disubstitusi tepung daun kaliandra sesuai dengan perlakuan yang terdiri dari P0 (40% tebon jagung + 60% konsentrat), P1 (40% tebon jagung + 50% konsentrat + 10% tepung daun kaliandra + asam miristat 30 g/kg BK), P2 (40% tebon jagung + 45% konsentrat + 15% tepung daun kaliandra + asam miristat 30 g/kg BK), dan P3 (40% tebon jagung + 40% konsentrat + 20% tepung daun kaliandra + asam miristat 30 g/kg BK). Frekuensi pemberian pakan konsentrat dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada pukul 07.00 dan 13.00, kemudian pada pukul 10.00 WIB dan 16.00 WIB diberikan pakan hijauan berupa tebon jagung. Variabel yang diamati adalah Konsumsi Bahan Kering (KBK), Konsumsi Bahan Organik (KBO), Konsumsi Protein Kasar (KPK), Konsumsi Serat Kasar (KSK), Kecernan Bahan Kering (KcBK), Kecernaan Bahan Organik (KcBO), Kecernaan Protein Kasar (KcPK), Kecernaan Serat Kasar (KcSK), retensi Nitrogen (N) dan PBBH. Data hasil penelitian diolah menggunakan Microsoft Excel dan dianalisis dengan menggunakan Analisis Kovarian (ANKOVA). Apabila hasil uji menunjukkan adanya perbedaan secara nyata atau sangat nyata, maka dilakukan uji lanjutan yaitu Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Suplementasi asam miristat dan substitusi tepung daun kaliandra memberikan pengaruh terhadap peningkatan kandungan protein kasar dan lemak kasar pada pakan. Berdasarkan hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan dengan suplementasi asam miristat dan substitusi tepung daun kaliandra dengan level yang berbeda memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap KPK dan KSK serta memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap KcSK. Sedangkan perlakuan tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap KBK, KBO, KcBK, KcBO, KcPK, retensi N dan PBBH domba ekor tipis. Rataan nilai KBK sebesar 1.232,64 ± 55,24 sampai 1.279,75 ± 28,02 g/ekor/hari, KBO sebesar 1.092,39 ± 46,72 sampai 1.149,64 ± 24,72 g/ekor/hari, KPK sebesar 203,79 ± 4,86 sampai 223,22 ± 5,53 g/ekor/hari, KSK sebesar 206,66 ± 35,02 sampai 285,81 ± 19,43 g/ekor/hari, KBK metabolis 102,73 ± 4,78 sampai 107,96 ± 4,18 g/kg BB0,75/hari), KBO metabolis 92,24 ± 4,07 sampai 96,93 ± 3,75 g/kg BB0,75/hari, KPK metabolis 17,49 ± 0,54 sampai 19,60 ± 0,79 g/kg BB0,75/hari, KSK metabolis 17,17 ± 2,39 sampai 24,40 ± 2,17 g/kg BB0,75/hari, KCBK sebesar 77,18 ± 2,14% sampai 78,06 ± 3,25%, KcBO sebesar 78,31 ± 2,01% sampai 79,40 ± 2,24%, KcPK sebesar 76,20 ± 2,40% sampai 80,63 ± 2,44%, KcSK sebesar 55,77 ± 7,71% sampai 69,43 ± 3,20%, nilai retensi nitrogen 21,16 ± 3,42 sampai 22,16 ± 2,77 g/ekor/hari dan PBBH 139,88 ± 25,43 sampai 166,67 ± 23,59 g/ekor/hari. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan asam miristat sebanyak 30 g/kg BK sebagai suplementasi dan substitusi tepung daun kaliandra (0%, 10%, 15%, 20%) pada pakan konsentrat dapat meningkatkan KPK, kemudian untuk KBK, KBO serta PBBH meningkat optimal sampai dengan level substitusi tepung daun kaliandra 15%. Namun, terjadi penurunan nilai KSK, KcBK, KcBO, KcPK, KcSK dan retensi nitrogen. Tingginya nilai PBBH pada pakan perlakuan menunjukkan bahwa tepung daun kaliandra dapat digunakan sebagai pakan alternatif untuk mensubstitusi konsentrat dengan hasil yang terbaik terdapat pada perlakuan P2 yaitu menggunakan hijauan tebon jagung 40% + konsentrat 45% + tepung daun kalaindra 15% + asam miristat 30 g/kg BK. Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis menyarankan dalam pembuatan pakan konsentrat ternak domba dapat menggunakan formulasi pakan perlakuan terbaik yaitu P2 agar produktifitas dari ternak tersebut lebih meningkat. Selain itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan jenis leguminosa lainnya seperti indigofera dan lamtoro yang diuji cobakan pada jenis domba atau jenis ternak ruminansia yang berbeda, sehingga dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.