Pengaruh Penambahan Tepung Daun Ketepeng Cina (Cassia alata L.) terhadap Lebar Basal Vili, Kedalaman Kripta, dan Jumlah Vili Usus Broiler
Main Authors: | Wijaya, Erina Rahma, Dr. Ir. Edhy Sudjarwo, MS. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192567/1/Erina%20Rahma%20Wijaya.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192567/ |
Daftar Isi:
- Ayam pedaging atau biasa disebut dengan broiler merupakan salah satu jenis ternak unggas yang dimanfaatkan dagingnya sebagai sumber protein hewani. Sebagai salah satu komoditas unggulan ternak unggas, ayam pedaging adalah salah satu penyumbang protein terbesar yang berasal dari ternak. Ayam pedaging memiliki waktu pertumbuhan yang relatif singkat, karena dapat dipanen pada umur 4-5 minggu dengan bobot panen 1,6 kg/ekor serta memiliki keunggulan yang didukung dari sifat genetik dan keadaan lingkungan sekitar. Penggunaan antibiotik pada ayam pedaging seringkali dilakukan oleh pengusaha peternakan ayam pedaging untuk mendapatkan hasil bobot badan yang lebih optimal. Namun demikian penggunaan antibiotik dapat menyebabkan terjadinya residu bagi konsumen. Pemanfaatan daun ketepeng cina (Cassia alata L.) dapat digunakan sebagai pengganti antibiotik. Kandungan senyawa aktif daun ketepeng cina seperti alkaloid, antrakuinon, flavonoid, saponin, tannin, terpen dan steroid diharapkan mampu bekerja seperti antibiotik pada umumnya sehingga memberikan hasil produksi yang optimal. Penelitian dilaksanakan secara berkelompok pada bulan Agustus 2021 sampai dengan November 2021, untuk proses pembuatan tepung daun ketepeng cina (Cassia alata L.) dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya kemudian dilanjutkan penelitian lapang di Peternakan milik Pondok Pesantren Manajer Tholabie yang berlokasi di Jl. Citra Garden City Malang, Buring, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Pembuatan preparat histologi dan pewarnaan Hematoxilin-eosin (HE) dilakukan di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun ketepeng cina (Cassia alata L.) dalam pakan dengan persentase yang berbeda terhadap karakteristik usus broiler yang meliputi lebar basal vili, kedalaman kripta dan jumlah vili. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan informasi sebagai referensi pengaruh pemanfaatan daun ketepeng cina sebagai antibakteri dan sebagai referensi untuk pengembangan usaha peternakan broiler. Materi yang digunakan pada penelitian adalah Day Old Chicken (DOC) ayam pedaging strain cobb yang tidak dibedakan jenis kelaminnya (non-sexing) berjumlah 200 ekor produksi dari PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. kode CP 707 dengan rataan bobot badan 38,94±0,67 gram/ekor . Pakan yang digunakan dalam penelitian yaitu complete feed CP Starter 511 B dan CP Finisher 512 B yang diproduksi oleh PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. dan telah ditambahkan fitobiotik dari tepung ketepeng cina. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental lapang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan sehingga terdapat 20 unit kandang percobaan, setiap unit diisi 10 ekor ayam pedaging. Perlakuan dalam penelitian ini antara lain perlakuan P0- (pakan komersial + 0% tepung daun ketepeng cina), P0+ (pakan komersial + 0,1% antibiotik tetrasiklin), P1 (pakan komersial + 0,4% tepung daun ketepeng cina), P2 (pakan komersial + 0,8% tepung daun ketepeng cina), dan P3 (pakan komersial + 1,2% tepung daun ketepeng cina). Adapun variabel yang diamati pada penelitian meliputi lebar basal vili, kedalaman kripta vili, dan jumlah vili dalam usus halus broiler. Analisa data yang digunakan adalah analisis ragam atau Analysis of Variance (ANOVA), apabila terdapat perbedaan pengaruh yang nyata antar perlakuan maka akan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan’s (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung daun ketepeng cina memberikan pengaruh perbedaan yang tidak nyata (P>0,05) terhadap lebar basal vili, kedalaman kripta vili dan jumlah vili pada usus halus broiler. Hasil rataan penelitian terhadap lebar basal vili tiap perlakuan yaitu P0(-) (129,86±26,82) μm/ekor, P0(+) (113,53±4,22) μm/ekor, P1 (116,28±16,22) μm/ekor, P2 (108,17±5,92) μm/ekor, dan P3 (116,11±15,35) μm/ekor. Rataan terhadap kedalaman kripta vili tiap perlakuan yaitu P0(-) (138,65±19,75) μm/ekor, P0(+) (139,69±27,34) μm/ekor, P1 (112,44±20,83) μm/ekor, P2 (112,82±8,56) μm/ekor, dan P3 (131,19±13,68) μm/ekor. Rataan terhadap jumlah vili tiap perlakuan yaitu P0(-) (73,75±3,86) μm/ekor, P0(+) (79,00±1,63) μm/ekor, P1 (73,50±6,76) μm/ekor, P2 (77,00±3,46) μm/ekor, dan P3 (76,50±3,42) μm/ekor. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penambahan tepung daun ketepeng cina ke dalam pakan pada level 0,4%; 0,8%; dan 1,2% belum mampu meningkatkan ukuran lebar basal vili, kedalaman kripta dan jumlah vili pada usus halus ileum ayam broiler strain cobb umur 35 hari. Oleh karena itu, saran dari penelitian ini yaitu diharapkan dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penambahan fitobiotik dari tepung daun ketepeng cina dengan meningkatkan level pemberian ke dalam pakan sebagai aditif pakan yang dapat memberikan hasil positif terhadap produksi ayam pedaging.