Pengaruh Substitusi Pasir Sungai Dan Sekam Padi Terhadap Daya Tetas, Lama Penetasan Dan Daya Hidup Nimfa Jangkrik Kalung

Main Authors: Adkhari, Galih Hendiaka, Prof.Dr.Ir. Mochammad Junus, MS.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192532/1/Galih%20Hendiaka%20Adkhari.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192532/
Daftar Isi:
  • Media penetasan merupakan suatu tempat yang memiliki peran penting didalam sistem pemeliharaan jangkrik, demi keberlangsungan regenerasi hidup jangkrik. Jangkrik memerlukan media penetasan sebagai tempat untuk meletakan dan menetaskan telur-telurnya. Media penetasan berfungsi sebagai penjaga suhu dan kelembaban pada telur jangkrik agar dapat menetas dengan optimal. Media penetasan yang digunakan sebagai media penetasan jangkrik kalung cukup beragam diantaranya seperti pasir sungai dan sekam padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai imbangan pasir sungai dan sekam padi yang berbeda-beda terhadap penampilan jangkrik kalung. Manfaat penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan komposisi imbangan media yang sesuai untuk mengoptimalkan penampilan jangkrik kalung. Penelitian ini dilaksanakan selama 18 hari di Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik, Jawa Timur yang dimulai sejak tanggal 29 April 2021 hingga 17 Mei 2021. Media yang digunakan pada penelitian ini berupa pasir sungai dan sekam padi. Metode penelitian ini adalah percobaan lapang dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan penelitian ini berupa imbangan pasir sungai dan sekam padi dengan komposisi yang berbeda-beda antara lain P0 (100% Pasir Sungai), P1 (85% Pasir Sungai dan 15% Sekam Padi), P2 (75% Pasir Sungai dan 25% Sekam Padi), P3 (50% Pasir Sungai dan Sekam Padi), P4 (25% Pasir Sungai dan 75% Sekam Padi), dan P5 (100% Sekam Padi). Variabel yang diukur meliputi daya tetas, lama penetasan, dan daya hidup nimfa serta variable tambahan yang meliputi suhu dan kelembaban ruang penelitian dan suhu dan kelembaban media peneta san. Data kemudian dianalisis menggunakan Analysis of Varians (ANOVA), jika ada perbedaan pengaruh akan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelititan terhadap variabel daya tetas jangkrik kalung menunjuk bahwa penggunaan imbangan media penetasan pasir sungai dan sekam padi tidak berpengaruh nyata terhadap daya tetas jangkrik kalung. Nilai tertinggi diperoleh P0 (100% pasir sungai) dengan nilai 44,80%. Penggunaan imbangan media penetasan pasir sungai dan sekam padi juga tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap variabel lama penetasan jangkrik kalung. Hasil pengamatan lama penetasan telur jangkrik kalung menunjukkan bahwa P4 (25% pasir sungai dan 75% sekam padi) memperoleh nilai tercepat selama 135,59 jam. Variabel pengamatan daya hidup nimfa jangkrik kalung menunjukkan bahwa imbangan media penetasan pasir sungai dan sekam padi juga tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap daya hidup nimfa jangkrik kalung. Nilai tertinggi diperoleh P4 (25% pasir sungai dan 75% sekam padi) dengan nilai 83,54%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, penggunaan imbangan pasir sungai dan sekam padi tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap daya tetas, lama penetasan dan daya hidup nimfa jangkrik kalung. Imbangan 25% pasir sungai dengan 75% sekam padi (P4) memberikan hasil tertinggi terhadap lama penetasan dan daya hidup nimfa secara berturut-turut yaitu 135,84±14,97 jam; 83,54±7,74%.