Preferensi Konsumen Terhadap Atribut Beras Di Kota Surakarta

Main Authors: Natasya, Dhea Vida, Prof. Dr. Ir. Budi Setiawan,, MS., Andrean Eka Hardana,, SP., MP., MBA
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192516/1/DHEA%20VIDA%20NATASYA.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192516/
Daftar Isi:
  • Beras sebagai bahan pangan pokok utama bagi masyarakat di Indonesia, salah satunya bagi masyarakat Kota Surakarta. Salah satu pengeluaran yang besar dari jumlah biaya hidup masyarakat Kota Surakarta yaitu untuk beras. Dalam pemenuhan kebutuhan beras mereka, beras masih disuplai dari kota lain karena jumlah kebutuhan beras tidak mampu terpenuhi seluruhnya melalui produksi padi di Kota Surakarta. Selain itu, adanya kerugian tenaga, waktu, dan biaya yang disebabkan pengembalian produk beras ke perusahaan penggilingan padi karena produk kurang diminati sehingga produk lama terjual dan kualitasnya menjadi menurun. Oleh karena itu, perlu adanya pengetahuan preferensi beras dari konsumen beras di Kota Surakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kombinasi level atribut beras dan urutan tingkat kepentingan atribut beras yang menjadi preferensi konsumen beras di Kota Surakarta serta menganalisis hubungan antara preferensi estimasi dan preferensi aktual pada analisis Conjoint. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian survey. Penelitian survey digunakan untuk menggambarkan tren dalam perilaku, karakteristik, dan pendapat dari populasi melalui sampel. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober hingga November 2021 dengan lokasi penelitian yaitu Kota Surakarta. Teknik penentuan sampel dilakukan dengan quota sampling dimana peneliti mengambil sampel sesuai kriteria khusus hingga memenuhi kuota tertentu yaitu konsumen akhir yang membeli beras putih dan berdomisili di Kota Surakarta. Sampel yang digunakan berjumlah 100 sampel. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan menggunakan analisis Conjoint dengan bantuan SPSS Statistics 25. Analisis Conjoint tersebut dapat menghasilkan kombinasi level atribut beras dan urutan tingkat kepentingan atribut beras yang menjadi preferensi konsumen beras di Kota Surakarta serta hubungan antara preferensi estimasi dan preferensi aktual pada analisis Conjoint. Atribut yang digunakan dalam penelitian ini antara lain atribut mutu beras, atribut kepulenan, atribut bentuk beras, atribut kemasan beras, dan atribut aroma beras. Level atribut dari mutu beras adalah premium, medium 1, medium 2, dan medium 3. Kemudian, level atribut dari kepulenan adalah sangat pulen, pulen, dan pera. Selanjutnya, level atribut dari bentuk beras adalah ramping, sedang, dan bulat. Lalu, level atribut dari kemasan beras adalah kemasan plastik dan hermetik. Sedangkan, level atribut dari aroma beras adalah aromatik dan tidak aromatik. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kombinasi level atribut beras yang disukai oleh konsumen beras di Kota Surakarta adalah mutu medium 1 (untuk konsumen pendapatan rendah) atau premium (untuk konsumen pendapatan tinggi), kepulenan pulen, bentuk ramping, aroma tidak aromatik, dan kemasan hermetik. Hal tersebut dikarenakan berasnya lebih sehat dan lebih aman karena kemasannya yang melindungi beras dari masuknya kotoran, air, dan lain-lainnya sehingga beras tidak mudah terkontaminasi. Selain itu, pada konsumen dengan pendapatan rendah 2 menyukai mutu medium 1 karena kualitasnya yang baik (putih, bersih, dan menarik) dengan harga terjangkau, sedangkan konsumen dengan pendapatan tinggi menyukai mutu premium karena kualitasnya paling baik dan tidak mempermasalahkan terkait harga. Sedangkan, urutan tingkat kepentingan dari atribut beras mulai dari atribut yang paling penting hingga atribut yang kurang penting yaitu mutu, bentuk, kepulenan, aroma, kemasan berdasarkan konsumen dengan pendapatan rendah dan mutu, kepulenan, bentuk, aroma, kemasan berdasarkan konsumen dengan pendapatan tinggi. Hal tersebut dikarenakan atribut mutu dapat mengukur kadar baik buruknya biji beras (bagian yang akan dikonsumsi) melalui banyak indikator sehingga mutu menjadi hal paling penting. Sedangkan, atribut kemasan kurang diutamakan karena kemasan karung plastik dan kemasan hermetik sama-sama baik, namun beras yang dikemas dengan menggunakan kemasan hermentik lebih baik lagi. Pada hasil nilai korelasi PeaUVRQ¶V R, menunjukan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara preferensi estimasi dan preferensi aktual pada analisis Conjoint sehingga kombinasi level atribut beras dan tingkat kepentingan atribut beras yang diperoleh dari proses Conjoint dapat menggambarkan preferensi konsumen beras di Kota Surakarta yang sebenarnya. Saran yang diberikan bagi perusahaan penggilingan padi supaya meningkatkan pemasaran dan kepuasan konsumen melalui peningkatan kualitas dari produk beras dengan mengutamakan preferensi konsumen terhadap atribut beras di Kota Surakarta yaitu beras dengan mutu medium 1 (untuk konsumen pendapatan rendah) atau premium (untuk konsumen pendapatan tinggi), kepulenan pulen, bentuk ramping, aroma tidak aromatik, dan kemasan hermetik. Cara yang dapat dilakukan antara lain menggunakan beras dengan varietas C4 atau varietas IR64, meningkatkan teknologinya dalam mengolah beras, dan memilih kemasan hermetik dengan menggunakan karung plastik yang didalamnya ditambahkan plastik dengan jenis PP atau PE atau menggunakan plastik dengan jenis BOPP. Bagi akademisi yang tertarik terhadap penelitian preferensi konsumen, dapat mengkaji variabel-variabel atribut lainnya untuk memperkaya studi terkait preferensi konsumen