Analisa Kepadatan dan Keragaman Fitoplankton terhadap Produktivitas Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) pada Tambak Budidaya Intensif di Desa Cirojeh, Cikalong, Tasikmalaya, Jawa Barat
Main Authors: | Tegar, Dimas Novry, Budianto,, S.Pi., MP., M.Sc |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192514/1/Dimas%20Novry%20Tegar.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192514/ |
Daftar Isi:
- Udang vaname (Litopenaeus vannamei) adalah komoditas yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Udang vaname menjadi jenis udang yang unggul dibandingkan dengan jenis udang lain nya dikarenakan udang vaname lebih resisten terhadap penyakit dan lingkungan serta pertumbuhan nya yang cepat. Produksi udang vaname pada umumnya menggunakan sistem budidaya intensif. Budidaya secara intensif diketahui memiliki banyak manfaat, akan tetapi tambak yang menggunakan sistem intensif umumnya dipengaruhi oleh bahan organik yang sebagian besar berasal dari pakan yang tidak terkonsumsi dan kotoran udang. Hal tersebut dapat mempengaruhi jumlah fitoplankton di perairan. Selain keberadaan fitoplankton, intensitas pengelolaan kualitas air juga perlu diperhatikan untuk menjaga kestabilan organisme di dalam perairan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober – November 2021 di Desa Cirojeh, Cikalong, Tasikmalaya, Jawa Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kepadatan dan keragaman fitoplankton serta parameter kualitas air dengan kaitannya terhadap produktivitas budidaya udang vaname. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif komparatif yaitu dengan cara mengumpulkan data, menyusun, mengklasifikasikan, menganalisis dan studi hubungan yang membandingkan hasil penelitian yang telah dilakukan. Penelitian ini membandingkan antara data fitoplankton, kualitas air dan data hasil produksi. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah pada kolam 1 dan kolam 2 ditemukan fitoplankton dari kelas Bacillariophyceae, Chlorophyceae, Cyanophyceae dan Dinophyceae. Presentase kelas fitoplankton tertinggi pada kolam 1 yaitu Chlorophyceae (55%) dan pada kolam 2 yaitu Chlorophyceae (43%). Indeks keragaman dari kedua kolam penelitian cenderung rendah dan hal ini menunjukkan ketidakseimbangan lingkungan perairan. Keberadaan fitoplankton di perairan dapat mempengaruhi produktivitas budidaya. Parameter kualitas air tercatat di kadar optimal untuk budidaya udang vaname terkecuali untuk kecerahan perairan. Nilai produktivitas yang didapatkan pada kolam 1 yaitu tonase (1453 kg), FCR (1,3), SR (52%), ADG (0,3), SGR (11,3%) dan biomassa panen (1453 kg). Sedangkan pada kolam 2 yaitu tonase (2179 kg), FCR (0,9), SR (90%), ADG (0,2), SGR (9,15%) dan biomassa panen (2179 kg). Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah keragaman dan kepadatan fitoplankton serta kualitas air memiliki keterikatan satu sama lain yang dapat mempengaruhi produktivitas budidaya udang vaname.