Komposisi Spesies Hasil Tangkapan Alat Tangkap Gillnet di Desa Ambarita, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara
Main Authors: | Purba, Dhenry, Sunardi,, ST, MT, Eko Sulkhani Yulianto, ,S.Pi,M.si |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192511/1/Dhenry%20Purba.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192511/ |
Daftar Isi:
- Danau Toba merupakan danau terbesar di Indonesia yang terletak di Provinsi Sumatera Utara. Danau Toba berada di pegunungan Bukit Barisan pada ketinggian 905 dpl. Danau Toba memiliki luas perairan sebesar 1.124 km2, volume air 256,2 x 109 m3, dan kedalaman rata-rata 228 m. Kegiatan perikanan tangkap merupakan salah satu bentuk pemanfaatan Danau Toba yang penting sebagai sumber protein sekaligus sebagai mata pencaharian masyarakat sekitarnya. Menurut hasil penelitian yang dilakukan, alat tangkap utama yang digunakan adalah jaring insang ukuran mata jaring mulai dari 3 inch dengan target ikan nila dan ikan air tawar lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui spesies ikan yang tertangkap dengan gillnet dan didaratkan di Desa Ambarita, mengetahui komposisi (%) spesies ikan yang tertangkap dengan alat tangkap gillnet di Desa Ambarita, mengetahui variasi jumlah spesies dan total hasil tangkapan antar nelayan gillnet di Desa Ambarita serta mengetahui pengaruh jenis alat tangkap gillnet terhadap hasil tangkapan gillnet. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif survey dengan data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Analisis data menggunakan beberapa software yaitu Microsoft Excel dan aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solution). Spesies hasil tangkapan terdiri dari 7 jenis yaitu ikan Mujair (Oreochromis mossambicus), Ikan Nila (Oreochromis niloticus), Ikan Gabus (Channa striata), Ikan Mas (Cyprinus carpio), Ikan Nilem (Osteochilus vittatus), Ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata) dan Ikan Batak (Neolissochilus thienemanni). Komposisi hasil tangkapan didominasi oleh ikan nila sebesar 53 % dengan total berat 560 kg, dominasi kedua yaitu ikan mujair sebesar 31 % dengan total berat 325 kg. Sedangkan hasil tangkapan paling sedikit yaitu ikan batak sebesar 0,4 % dengan total berat 4 kg dengan Indeks keanekaragaman (H’) menunjukkan nilai sebesar 1,22 yang artinya tingkat keanekaragaman spesies hasil tangkapan gillnet memiliki tingkat keanekaragaman sedang. Sedangkan indeks keseragaman (E) menunjukkan nilai 0,63 dapat disimpulkan bahwa tingkat keseragamanan spesies ikan sedang. Hasil analisis One Way Anova didapatkan nilai F hitung 284.223 dan F tabel dari didapatkan nilai 2,10477 yang artinya nilai F hitung > F tabel maka ditarik kesimpulan hipotesis bahwa H1 diterima yang artinya jumlah berat hasil tangkapan bervariasi atau memiliki beda nyata. Dari ketujuh spesies berat ikan nila memiliki perbedaan paling signifikan atau nyata terhadap ikan lain dengan rata – rata berat (kg) ± standar deviasi yaitu 2,67 ± 1,581. Berdasarkan hasil Uji Paired T-test didapatkan hasil nilai signifikan 1.000 atau > 0,05 sehingga dapat diambil keputusan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tangkapan gillnet dengan jaring markobuk dan jaring ombu-ombu.