Profil Hemosit Gastropoda Hubungannya dengan Kualitas Air dari Daerah Aliran Sungai Brantas di Desa Tirtoyudo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang

Main Authors: Setiawan, Denisa Putri, Dr. Asus Maizar,, S. H., S.Pi, MP.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192508/1/Denisa%20Putri%20Setiawan.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192508/
Daftar Isi:
  • Padatnya jumlah penduduk Kota Malang yang semakin meningkat setiap tahun mempengaruhi kualitas air Sungai Brantas. Kegiatan penduduk di sepanjang aliran sungai yang terus berkembang dapat mempengaruhi kualitas air sungai. Hal ini dikarenakan semakin banyak limbah yang dihasilkan yang dibuang langsung ke sungai. Sungai Brantas digunakan oleh masyarakat untuk kepentingan rumah tangga, industri, serta pertanian. Hal ini menjadikan Sungai Brantas sebagai sungai yang sangat penting terutama bagi masyarakat Jawa Timur. Gastropoda sering kali dijadikan sebagai gambaran penentu kondisi suatu perairan. Sehingga, kualitas air dapat diindikasikan dengan adanya keberadaan gastropoda. Hemosit merupakan sel darah merah pada invertebrata yang berfungsi sebagai efektor imun utama. Tujuan dari penelitian ini yaitu: menganalisis kualitas perairan daerah aliran Sungai Brantas di Desa Tirtoyudo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, menganalisis profil hemosit gastropoda untuk menduga adanya pencemaran di daerah aliran Sungai Brantas di Desa Tirtoyudo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, dan menganalisis hubungan parameter kualitas air fisika (suhu, TSS, dan TDS) dan kimia (pH, DO, Amoniak, dan BOD) terhadap profil hemosit gastropoda untuk menduga adanya pencemaran di daerah aliran Sungai Brantas di Desa Tirtoyudo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Pengambilan data pada penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Penelitian dimulai dari bulan Maret – Mei 2022. Kegiatan penelitian ini terdiri dari pengukuran parameter kualitas air dan pengamatan hemosit. Hasil parameter suhu berkisar antara 19 – 23,8°C, pengukuran TSS berkisar antara 9 – 46 mg/l, pengukuran TDS berkisar antara 30 – 228 mg/l, pengukuran pH berkisar 7,22 – 8,5; pengukuran DO berkisar 5,8 – 10,3 mg/l, pengukuran amoniak berkisar 0,061 – 0,396 mg/l, dan pengukuran BOD berkisar 5,1 – 6,5 mg/l. Pengukuran THC berkisar 46 – 67 x 104 sel/ml dengan hasil hyalinosit 62,15 – 64,84%; semi granulosit berkisar 22,48 – 26,84%; dan granulosit berkisar 11,01 – 14,53%. Hasil indeks pencemaran menunjukkan bahwa sungai dikategorikan tercemar ringan. Berdasarkan hasil yang telah disimpulkan maka saran yang dapat diberikan adalah diperlukan adanya penurunan dari limbah yang masuk ke sungai dilakukan oleh masyarakat sekitar dan perlunya penyuluhan serta monitoring oleh Dinas Lingkungan Hidup Malang, Jawa Timur agar kondisi sungai tetap terjaga.