Aplikasi Akaike Information Criterion pada Analisis Faktor Produksi Purse Seine di PPN Prigi, Jawa Timur
Main Authors: | Cahyani, Chika Nurtasya, Ledhyane Ika Harlyan,, S.Pi, M.Sc, Ph.D, Wahida Kartika Sari,, S.Pi, M.Si |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192506/1/Chika%20Nurtasya%20Cahyani.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192506/ |
Daftar Isi:
- Perairan Prigi merupakan pelabuhan perikanan tangkap terbesar di Jawa Timur dan berbatasan langsung dengan Samudera Hindia sehingga memiliki potensi perikanan tinggi. Terdapat beberapa macam alat tangkap yang dioperasikan di perairan Prigi, antara lain pancing ulur, purse seine, jaring insang, payang, dan pancing tonda. Dari kelima alat tangkap tersebut, two boats purse seine merupakan alat tangkap yang paling dominan kedua setelah pancing tonda di perairan Prigi. Produksi perikanan two boats purse seine juga adalah yang tertinggi setiap tahunnya dibandingkan dengan alat tangkap lainnya. Diketahui bahwa perikanan purse seine memiliki banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil tangkapan. Pemilihan AIC sebagai metode dalam analisis faktor produksi purse seine di PPN Prigi karena metode ini mampu mengkomparasi beberapa model regresi yang terdiri dari model regresi linier sederhana dan berganda (kombinasi dan interaksi) dan menghasilkan model terbaik yang mampu menjadi acuan untuk pengoptimalan perikanan purse seine. Terdapat 84 sampel kapal purse seine yang menjadi objek penelitian ini. Ukuran jaring purse seine yang dioperasikan di PPN Prigi ada 2 jenis yaitu panjang 550 meter dengan kedalaman 50 meter dan panjang 600 meter dengan kedalaman 60 meter. Ukuran kapal purse seine berkisar dari 17-30 GT, dengan daya mesin 80-230 PS. Jumlah ABK tiap kapal purse seine berbeda-beda, 20-30 ABK dalam sekali melaut. Dalam satu kali trip, biasanya dilakukan 1-5 kali setting tergantung banyaknya hasil tangkapan. Nelayan purse seine pergi melaut sebanyak 15-22 kali dalam sebulan. Nelayan purse seine di Prigi terdiri dari nelayan lokal yang sudah 10-20 tahun lebih bekerja sebagai nelayan dan nelayan pendatang yang baru 3-7 tahun bekerja sebagai nelayan. Kapal purse seine melakukan operasi penangkapan berjarak 7-27 mil dari pelabuhan. Ikan hasil tangkapan yang paling banyak tertangkap oleh alat tangkap purse seine adalah ikan tongkol lisong (Auxix rochei), layang deles (Decapterus macrosoma), dan lemuru (Sardinella lemuru). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap hasil tangkapan purse seine serta mengaplikasikan Akaike Information Criterion untuk mengetahui faktor produksi yang paling berpengaruh terhadap hasil tangkapan purse seine. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data berupa data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dengan wawancara, observasi serta participatory mapping untuk mendapatkan data jumlah ABK, jumlah setting, pengalaman nelayan dan daerah penangkapan. Data sekunder didapatkan dari catatan penangkapan PPN Prigi meliputi data trip, daya mesin, dan GT kapal. Kemudian data tersebut dianalisis menggunakan Akaike Information Criterion dengan bantuan software RStudio dengan package AICcmodavg. Variabel dari faktor-faktor produksi yang akan di uji di penelitian ini adalah: trip, daya mesin, GT, jumlah ABK, jumlah setting, pengalaman nelayan, dan daerah penangkapan. Dari ketujuh faktor tersebut dibuatkan model regresi linier sederhana dan berganda.Berdasarkan hasil analisis Akaike Information Criterion didapatkan bahwa model regresi linier terbaik dari 123 model adalah model regresi berganda dari faktor jumlah ABK dan jumlah setting ditunjukkan dari nilai AICc paling kecil yaitu 1529,889989. Hal ini terjadi karena setiap peningkatan jumlah setting/trip maka dibutuhkan tenaga yang lebih banyak untuk pengoperasian alat tangkap. Pengoperasian purse seine tidak memakai bantuan alat, sehingga tenaga manusia berperan penting. Jumlah ABK yang banyak akan mempercepat proses penarikan hasil tangkapan atau hauling agar ikan hasil tangkapan tidak dapat meloloskan diri. Jika proses pengoperasian purse seine berjalan cepat, maka dalam satu kali trip, kapal purse seine dapat melakukan setting atau penyebaran jaring lebih banyak sehingga meningkatkan frekuensi upaya penangkapan.