Pertumbuhan Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) pada Tambak Intensif dengan Padat Penebaran yang Berbeda di Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan (BPIU2K) Karangasem, Bali
Main Authors: | Hadiat, Al Hafizhan Maulana, Dr. Ir. Abd. Rahem Faqih,, M.Si. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192462/1/Al%20Hafizhan%20Maulana%20Hadiat.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192462/ |
Daftar Isi:
- Udang vaname (Litopeneus vannamei) merupakan salah satu komoditas unggul yang sering dibudidayakan di Indonesia. Udang vaname memiliki potensi budidaya yang tinggi dikarenakan lebih tahan penyakit, memiliki kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan dengan baik, dan harga relatif lebih murah. Produktivitas udang yang dihasilkan lebih tinggi dengan menggunakan sistem budidaya intensif dengan padat tebar tinggi dan kapasitas lingkungan media pemeliharaan dapat dimanfaatkan lebih efisien dibandingkan sistem budidaya ekstensif. Namun, penggunaan padat tebar tinggi juga menyebabkan kenaikan jumlah pemberian pakan. Pemberian jumlah pakan yang berlebihan memiliki dampak negatif terhadap kondisi kesehatan udang dan kualitas air budidaya. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai padat penebaran berbeda dengan tujuan untuk mendapatkan data dan informasi kinerja budidaya udang vaname sebagai acuan untuk menentukan padat penebaran secara optimal pada sistem budidaya intensif. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pertumbuhan udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada tambak intensif dengan padat penebaran yang berbeda yang dilaksanakan di Tambak Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan (BPIU2K) Karangasem, Bali pada bulan Agustus-Oktober 2021. Metode peneltian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif komparatif. Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata dua sampel adalah menggunakan t-test. Uji T dua sampel (independen) ini akan menguji rata-rata dua populasi sama atau berbeda secara nyata. Hasil perhitungan menggunakan uji t tidak berpasangan pada Survival Rate (SR) dan Growth Rate (GR) menunjukkan ada perbedaan nyata diantara kepadatan udang vaname 200 ekor/m2 dan 300 ekor/m2. Dimana pertumbuhan udang vaname lebih baik pada kepadatan 200 ekor/m2 dibandingkan kepadatan 300 ekor/m2. Sedangkan pada Food Convertion Ratio (FCR) menunjukkan tidak ada perbedaan nyata diantara kepadatan udang vaname 200 ekor/m2 dan 300 ekor/m2. Hasil pengukuran semua parameter kualitas air selama penelitian masih dalam kondisi yang baik untuk budidaya udang vaname dengan sistem intensif.