Formulasi Kesesuaian Lahan Pertambakan untuk Budidaya Rumput Laut (Gracilaria verrucosa)
Main Authors: | Dharmawan, Agus, Prof. Dr. Ir. Nuddin Harahab,, MP, Prof. Dr. Ir. Soemarno,, MS, Dr. Ir. Muhammad Musa,, MS |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192426/1/Agus%20Dharmawan.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192426/ |
Daftar Isi:
- Perairan laut Indonesia merupakan perairan tropika yang kaya akan sumber daya plasma nutfah rumput laut, membuat komoditas rumput laut menjadi salah satu hasil laut yang diunggulkan dan dikembangkan secara luas di wilayah perairan Indonesia. Gracilaria verrucosa termasuk salah satu jenis alga merah yang dibudidayakan di area tambak. Kecamatan Jabon, khususnya yang berada di utara Sungai Porong merupakan pusat penghasil rumput laut jenis Gracilaria verrucosa terbesar di Kabupaten Sidoarjo bahkan di Jawa Timur. Namun, manfaat secara ekonomi dan ekologi Gracilaria verrucosa belum secara optimal didapatkan oleh petani dikarenakan pertumbuhannya yang tidak merata di seluruh lahan pertambakan diakrenakan pengaruh faktor lingkungan perairan tambak. Dalam suatu sistem semua faktor bekerja secara terpadu dalam satu kesatuan yang holistik, demikian pula dalam sistem pertambakan. Setiap faktor mempunyai peluang menjadi penyebab terjadi perubahan lingkungan perairan tambak yang berakibat pada tingkat produktivitas Gracilaria verrucosa. Oleh karena itu diperlukan suatu formula yang dapat mengakumulasi semua hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan secara menyeluruh dengan mempertimbangkan keterkaitan dan pengaruh masing-masing faktor terhadap produktivitas Gracilaria verrucosa. Penelitian diskriptif kuantitatif ini bertujuan untuk: 1) mengindentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang pengaruhnya signifikan terhadap produktivitas rumput laut Gracilaria verrucosa di lahan pertambakan 2) menyusun formula kesesuaian lahan untuk budidaya rumput laut Gracilaria verrucosa di lahan pertambakan, dan 3) menguji kelayakan formula kesesuaian budidaya rumput laut Gracilaria verrucosa di lahan pertambakan. Sampel penelitian adalah 161 tambak yang merepresentasikan 6 kluster dari 670 tambak, dengan variabel bebas komponen abiotik meliputi pH, arus permukaan, kecerahan, kekeruhan, kedalaman, oksigen terlarut, pemupukan N, salinitas, substrat tambak dan temperatur air, serta variabel terikat yaitu berat basah panenan rumput laut per satuan luas, yang masing-masing diukur dalam 4 ulangan. Data pengukuran komponen abiotik diklasifikasikan sesuai dengan kisaran kesesuaian untuk pertumbuhan Gracilaria verrucosa, yaitu kategori Sesuai dengan tetapan 3, kategori Kurang Sesuai dengan tetapan 2, dan kategori Tidak Sesuai dengan tetapan 1. Analisis regresi berganda dilakukan untuk variabel bebas dengan variabel terikat yang nilai parsialnya menjadi bobot (nilai kontribusi) masing-masing tetapan kesesuaian faktor abiotik. Analisis cluster untuk mengelompokkan skor kesesuaian dan produktivitas serta uji Mann Withney untuk komparasi antar kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada musim kemarau variabel terukur mendekati kategori kurang sesuai dan tidak sesuai, dibandingkan musim penghujan yang cenderung mendekati kelas sesuai. Hasil pengukuran rata-rata panenan berat basah rumput laut per m2 pada musim penghujan juga lebih tinggi dibanding musim kemarau. Keseluruhan faktor-faktor lingkungan yang diamati berpengaruh terhadap produktivitas rumput laut (Gracilaria verrucosa) dengan kontribusi pengaruhnya sebesar 73,6% pada musim kemarau dan sebesar 97,6% pada musim penghujan. Faktor lingkungan yang berpengaruh paling dominan terhadap produktivitas Gracilaria verrucosa pada musim kemarau adalah temperatur air (26,8%), kedalaman (22,6%), dan DO (22,5%), sedangkan pada musim penghujan adalah pemupukan (25,2%), DO (24,0%), dan kecerahan (18,6%). Dari hasil penelitian, disusun Formula Kesesuaian Lahan untuk Budidaya Rumput Laut Gracilaria verrucosa, yang dapat menunjukkan skor kesesuaian untuk musim kemarau dan musim penghujan. Formulasi hubungan antara skor kesesuaian (x) dan produktivitas rumput laut (y) pada musim kemarau adalah y = 0,7181 + 1,7081x, sedangkan pada musim penghujan adalah y = 1,101 + 1,7247x. Kesesuaian lahan pertambakan untuk budidaya rumput laut terkelompokkan dalam 3 kelompok berdasarkan kemiripan karakter numeriknya dengan batasan skor kesesuaian untuk musim kemarau <3,359 = tidak sesuai; 3,359 - 4,240 = kurang sesuai; >4,240 sesuai. Untuk musim penghujan adalah <3,549= tidak sesuai; 3,649 – 4,196 = kurang sesuai; >4,196 = sesuai. Dengan menggunakan formula kesesuaian dan melihat hubungan antara skor kesesuaian (x) dan produktivitas rumput laut (y) maka dapat diprediksi produktivitas rumput laut Gracilaria verrucosa pada musim kemarau yaitu < 6,454 ons/m2 = tidak sesuai; 6,454 – 7,958 ons/m2 = kurang sesuai; >7,958 ons/m2 = sesuai; sedangkan pada musim penghujan <7,394 ons/m2 = tidak sesuai; 7,394 – 8,338 ons/m2 = kurang sesuai dan >8,338 ons/m2 = sesuai. Hasil analisis Cluster menunjukkan bawa skor kesesuaian dan produktivitas dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yang dengan uji statistik menunjukkan bahwa produktivitas rumput laut pada ketiga kelompok kesesuaian baik untuk musim kemarau maupun penghujan berbeda nyata.