Persepsi Konsumen terhadap Perubahan Strategi Marketing Mix di Harmony Food & Coffee Tanjunganom Nganjuk akibat Pandemi Covid-19
Main Authors: | Solihah, Rizqi Azminatus, Dr. Fadli Mulyadi,, SP., MP, Imaniar Ilmi Pariasa,, SP., MP., M.BA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192400/1/RIZQI%20AZMINATUS%20SOLIHAH.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192400/ |
Daftar Isi:
- Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang terjadi di dunia menyebabkan pemerintah untuk beradaptasi pada kebijakan. Terutama di Indonesia beberapa kebijakan baru yang diberlakukan adalah work from home, social distancing, dan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Kebijakan baru yang diterapkan di Indonesia ini berdampak pada keberlangsungan dunia usaha (Rulandari, Novianita dkk, 2020). Sebanyak 68% pelaku usaha di Jawa Timur menjelaskan bahwa penurunan pendapatan terjadi akibat daya beli masyarakat atau konsumen semakin rendah. Sementara itu, sebanyak 46% pelaku usaha menyatakan bahwa konsumen menolak untuk membeli dan sebagian masih belum terbiasa melakukan pembelian online. (Soetjipto, 2020). Diberlakukannya new normal pada masa pandemi Covid-19, mengharuskan para pelaku usaha untuk kreatif dan beradaptasi secara tepat terhadap perubahan yang terjadi (Nurhidayati; A Khoirul Anam, 2020). Perubahan dalam strategi bauran pemasaran dapat mempengaruhi persepsi konsumen. Salah satu tempat usaha yang beradaptasi dengan melakukan perubahan strategi bauran pemasaran adalah Harmony Food & Coffee Tanjunganom Nganjuk. Seluruh produk pada kafe tersebut dipasarkan kepada konsumen dengan cara datang langsung atau pesan online melalui aplikasi. Namun akibat adanya Covid-19 ini, tempat tersebut melakukan pengembangan serta perubahan strategi bauran pemasaran 7P yang meliputi product, price, place, promotion, people, process, dan physical evidence untuk menarik minat konsumen terhadap produk. Penelitian ini dilaksanakan di Harmony Food & Coffee pada bulan Juni hingga November 2020. Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yang mengacu pada rumus Rao Purba untuk menentukan jumlah sampel dengan hasil 100 responden. Analisis yang digunakan berupa analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan alat analisis regresi linier berganda melalui aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solutions). ii Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh dari ketujuh variabel yaitu product, price, place, promotion, people, process, dan physical evidence secara simultan terhadap persepsi konsumen. Uji F test memperoleh nilai F hitung lebih besar dari F tabel (27,637 > 2,11). Pada uji T, variabel yang diketahui berpengaruh positif dan signifikan terhadap persepsi konsumen adalah product, promotion, process, dan physical evidence dengan besaran nilai t hitung lebih dari t tabel 3,866, 6,752, 2,381, serta 2,620. Hal tersebut berarti bahwa nilai t hitung lebih dari t tabel sebesar 1,984 dengan signifikansi kurang dari 0,05. Kemudian pada variabel yang tidak berpengaruh terhadap persepsi konsumen yaitu price, place, dan people memiliki nilai t hitung sebesar 1,150, 0,811, dan 0,624 dengan signifikansi 0,253, 0,419, 0,624 atau lebih dari 0,05. Disamping itu, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar konsumen memberikan persepsi yang baik terhadap perubahan strategi marketing mix di Harmony Food & Coffee. Saran yang diberikan peneliti kepada produsen adalah mempertahankan persepsi yang baik oleh konsumen dan terus mengembangkan strategi marketing mix pada era new normal di masa pandemi Covid-19. Hal ini dilakukan agar Harmony Food & Coffee dan produk yang dijual dapat bersaing dengan pesaing sejenis. Selain itu, persepsi konsumen terhadap Harmony akan semakin baik sehingga dapat menciptakan kepuasan, citra, dan pembelian ulang. Penelitian selanjutnya dapat menjadikan penelitian ini sebagai referensi untuk melakukan penelitian sejenis dengan lokasi yang berbeda. Peneliti menyarankan untuk memperluas indikator pada variabel bebas dan terikat, seperti keputusan pembelian dan loyalitas