Pengaruh Blood Perfusion Terhadap Distribusi Temperatur Pada Lapisan Tubuh Manusia Dengan Perlakuan Interstitial Hyperthermia Untuk Terapi Tumor

Main Authors: Vardiansyah, Nanda Raihan, Dr. Slamet Wahyudi, ST., MT., Dr. Putu Hadi Setyarini, ST., MT.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192397/1/NANDA%20RAIHAN%20VARDIANSYAH.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192397/
Daftar Isi:
  • Perfusi darah didefinisikan sebagai banyaknya laju aliran volumetrik darah per volume jaringan. Dalam termoregulasi, perfusi darah merupakan faktor yang mempengaruhi perpindahan panas dalam tubuh, semakin besar laju perfusi darah akan mempersulit distribusi suhu ke seluruh tubuh. Bioheat Transfer adalah ilmu yang mempelajari perpindahan panas pada tubuh manusia. Dimana suhu ektrem pada tubuh dapat dijadikan terapi untuk sel-sel yang merugikan tubuh. Pada suhu terapeutik (di atas 40oC), sel akan mati dan terhenti pertumbuhannya. Terapi dengan menaikan suhu untuk membunuh sel-sel yang merugikan biasa disebut terapi hipertermia. Hal ini dapat digunakan untuk mematikan jaringan yang merugikan tubuh seperti jaringan tumor. Dari berbagai jenis terapi hipertermia, terapi interstitial hyperthermia dianggap lebih efektif karena panas langsung dialirkan ke jaringan tumor untuk meminimalisir jaringan lain yang terpapar suhu terapeutik. Tujuan penelitian ini adalah mencari pengaruh blood perfusion dalam perpindahan panas pada lima lapisan tubuh manusia yaitu epidermis, dermis, lemak, otot, dan tulang dengan penerapan interstitial hyperthermia therapy untuk terapi tumor. Dengan variasi nilai blood perfusion yang digunakan adalah (8x10-4; 4x10-4; 2x10-4; 1x10-3; dan 2x10-3)/s. Pada penelitian ini menggunakan finite element method dengan kondisi unsteady dalam dua dimensi aksial. Bagian tumor yang diteliti adalah tumor di lengan bawah (forearm) dalam rentang waktu 600s. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perfusi darah mempengaruhi nilai distribusi suhu pada lima lapisan tubuh pada kondisi unsteady. Semakin besar nilai perfusi darah yang mengalir di dalam tubuh, maka suhu akan semakin sulit untuk ditransmisikan karena darah mendistribusikan panas ke seluruh tubuh lebih cepat. Perbedaan temperatur pada setiap variasi nilai perfusi darah cukup signifikan.