Perbedaan Keberhasilan Inseminasi Buatan (Ib) Menggunakan Semen Beku Dengan Dosis Tunggal Dan Dosis Ganda Waktu Berbeda Pada Sapi Perah Fh (Friesian Holstein)
Main Authors: | Bayuardhi, Muhammad, Aulia Puspita Anugra Yekti, S.Pt., MP.,M.Sc |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192372/1/MUHAMMAD%20BAYUARDHI.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192372/ |
Daftar Isi:
- Inseminasi Buatan (IB) merupakan salah satu teknologi reproduksi untuk meningkatkan populasi ternak serta memperbaiki genetika. Namun, teknologi AI memiliki faktor yang dapat menentukan tingkat keberhasilan AI sapi perah di Indonesia yang masih tergolong rendah. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan keberhasilan inseminasi buatan (IB) pada sapi perah Friesian Holstein, antara penggunaan semen beku unsexed metode dosis tunggal dan metode dosis ganda waktu yang berbeda. Penelitian ini dilakukan pada petani lokal di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Indonesia. Secara keseluruhan, 99 sampel puposif yang terlibat memenuhi kriteria; Sapi lebih dari 2- tahun, pernah melahirkan minimal satu kali, menunjukkan tanda-tanda estrus yang jelas, dan dalam kondisi sehat dengan organ reproduksi normal. Dua perlakuan AI dalam penelitian ini terdiri dari 50 ekor sapi perah yang diinseminasi dengan dosis tunggal (P0) sedangkan 49 ekor dengan dosis ganda waktu yang berbeda (P1). Deposisi semen dalam penelitian ini berada pada 4 (corpus utery). Penelitian diperoleh berdasarkan Non Return Rate (NRR), Conception Rate (CR), dan Pregnancy Rate (PR) dengan melakukan observasi estrus dan pemeriksaan kehamilan menggunakan ultrasonografi (USG). Kemudian hasilnya dianalisis secara deskriptif dan dilanjutkan dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase NRR1 dan NRR2 pada P0 adalah 70% dan 60%. Sedangkan hasil P1 yaitu NRR1 dan NRR2 adalah 81,63% dan 71,43%. Tingkat Konsepsi yang diperoleh P0 dan P1 berturut-turut adalah 50% dan 57%. Kemudian hasil Angka Kehamilan P0 dan P1 berturut-turut adalah 66% dan 67%. Analisis perbandingan perlakuan AI dengan uji chi square menunjukkan bahwa metode dosis ganda memberikan hasil yang berbeda nyata untuk NRR dan CR (P<0,05). Sedangkan untuk PR tidak menunjukkan hasil yang berbeda (P>0,05). Kesimpulannya, penelitian menunjukkan bahwa metode dosis ganda waktu yang berbeda memiliki hasil yang lebih baik pada NRR dan CR daripada menggunakan metode dosis tunggal.