Pendugaan Genotipe, Daya Gabung Dan Potensi Heterosis Galur-Galur Jagung (Zea Mays L.) Biji Ungu, Kuning Dan Putih

Main Authors: Mufidah, Nurul, Prof. Ir. Arifin Noor Sugiharto, M.Sc., Ph.D., Dr. Budi Waluyo, SP. MP.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192354/1/Nurul%20Mufida.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192354/
Daftar Isi:
  • Program pemuliaan jagung di Indonesia perlu untuk dikembangkan, terutama varietas unggul produksi tinggi, salah satunya melalui perakitan kultivar baru jagung dengan melibatkan sifat warna biji untuk meningkatkan kualitas hasil jagung. Informasi mengenai karakter, potensi hasil serta susunan genotipe pada galur-galur jagung, sangat menentukan arah pengembangan varietas jagung ke depannya. Harapan dari penelitian ini yaitu susunan genotipe, kemampuan daya gabung tetua dan heterosis F1 jagung ungu dapat diketahui sehingga dapat membantu arah pengembangan jagung hibrida ungu ke depannya. Penelitian dilakukan menggunakan 8 galur jagung ungu dengan 4 variasi warna endosperma yang berbeda, 1 galur jagung kuning, 2 galur jagung putih. Penelitian dilaksanakan selama tiga musim dari Agustus 2019-Juni 2021, di lokasi Kec. Plosoklaten Kab. Kediri. Penanaman tetua dan kegiatan persilangan dilakukan pada musim pertama, sedangkan evaluasi daya gabung dan heterosis pada tanaman F1 hasil persilangan dilaksanakan pada musim kedua. Pendugaan genotipe berdasarkan studi pola pewarisan dilakukan pada pada generasi F2 di musim ketiga. Rancangan perkawinan yang digunakan adalah line x tester, sedangkan rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan 3 ulangan. Data dianalisis ragamnya menggunakan uji F, apabila ditemukan nilai kuadrat tengah nyata maka dilanjutkan menggunakan uji jarak berganda Duncan. Estimasi nilai daya gabung dan heterosis dianalisis menggunakan software TNAUSTAT. Analisis pola pewarisan warna biji jagung menggunakan metode chi square (2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pewarisan sifat warna perikarp pada biji jagung secara umum dikendalikan oleh 3 gen yaitu B1 (variasi alel B-I, B’ dan b1), Pl1 (variasi alel Pl-Rh, Pl’mah dan pl1) dan gen P1 (variasi alel P1-rr’ dan P1-ww). Susunan genotipe masing-masing galur teridentifikasi sebagai berikut P1Y1 (B-I/B'; Pl1-Rh/Pl1'-mah; P1-ww; pr1; Y1), P1Y2 (B-I/B'; Pl1- Rh/Pl1'-mah; P1-rr'; pr1; Y1/y1), P1Y3 (B-I/B'; Pl1-Rh/Pl1'-mah; P1-rr’; pr1; Y1/y1), P1W (B-I/B'; Pl1-Rh/Pl1'-mah; P1-rr'; pr1; y1), P2Y1 (B-I/B'; Pl1'-mah; P1- rr'; pr1; Y1), P2Y2 (B-I/B'; Pl1'-mah; P1-rr'; pr1; Y1/y1), P2Y3 (B-I/B'; Pl1'-mah; P1-rr'; pr;1 Y1/y1) dan P2W (B-I/B'; Pl1'-mah; P1-rr'; pr1; y1). Galur P1W, W1 dan W2 memiliki DGU yang baik pada umur bunga dan umur panen. Semua galur P1 memiliki DGU yang baik pada KAT, namun hanya P1Y1 dan P1Y2 yang memiliki DGU tinggi pada karakter HPS dan HPK. Persilangan P1Y1 x W1, P1Y2 x W1, P1W x W2 dan P1W x Y masing-masing menghasilkan DGK dan mid parent heterosis yang tinggi pada KAT, HPS dan HPK, namun hanya P1Y2 x W1, P1W x W2 dan P1W x Y yang memiliki nilai better parent heterosis yang tinggi pada karakter HPS dan HPK