Potensi Jamur Endofit Dalam Menekan Patogen Pyricularia Oryzae Cavara Penyebab Penyakit Blas Pada Tanaman Padi

Main Authors: Putri, Novia Dwi, Luqman Qurata Aini ,, SP, M.Si., Ph.D, Dr. Anton Muhibuddin,, SP., MP
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192347/1/novia%20dwi%20putri.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192347/
Daftar Isi:
  • Penyakit blas pada tanaman padi yang disebabkan oleh jamur Pyricularia oryzae telah menyebabkan kehilangan hasil panen yang signifikan. Upaya pengendalian penyakit blas yang umum dilakukan ialah penggunaan varietas tahan. Penanaman varietas tahan pada awalnya efektif dalam menekan penyakit blas, namun dalam banyak kasus, seiring berjalannya waktu, menjadi tidak efektif karena munculnya ras baru. Pengendalian penyakit dengan menggunakan agen biologis pada inang untuk mencegah perkembangan penyakit oleh patogen dapat menjadi alternatif. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa sebanyak 50 isolat jamur endofit berhasil diisolasi dari jaringan tanaman padi. Seluruh isolat jamur diuji kemampuannya dalam menghambat pertumbuhan jamur P. oryzae melalui uji antagonis dan didapatkan 3 jamur endofit terpilih. Ketiga jamur endofit tersebut diidentifikasi sebagai Trichoderma asperellum, Curvularia chiangmaiensis, dan Fusarium solani melalui analisis sekuen ITS jamur. Ketiga jamur tersebut memiliki kemampuan untuk manghasilkan enzim kitinase sebesar 1.43 - 1.51 g/mL dan selulase sebesar 1.83 - 4.09 g/mL, yang merupakan enzim hidrolitik yang berperan dalam menghambat pertumbuhan jamur patogen tanaman. Hasil SEM menunjukkan bahwa jamur endofit menyebabkan hifa jamur P. oryzae menjadi mengkerut dan tumbuh abnormal. Pada pengamatan persentase intensitas serangan penyakit (IP), pemberian jamur endofit dapat menekan IP mencapai 3.55 - 6.03 % dibandingkan dengan kontrol sebesar 26.43 %. Selain itu, dalam kaitannya dengan merangsang pertumbuhan tanaman, ketiga jamur endofit dapat menghasilkan IAA sebesar 4.13 - 6.00 μg/mL dan melarutkan fosfat (P) sebesar 2.74 - 17.67 μg/mL. Sedangkan pada pengamatan pertumbuhan tanaman, tinggi tanaman padi lebih tinggi pada perlakuan penambahan jamur endofit dibandingkan dengan kontrol, sedangkan jumlah pelepah tanaman padi lebih banyak pada perlakuan penambahan jamur T. asperellum.