Analisis Risiko Produksi Bawang Merah Di Desa Mranggonlawang Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo

Main Authors: Wahyudi, Muhammad Andi, Dr. Rosihan Asmara,, SE., MP., Rini Mutisari,, SP., MP.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192335/1/MUHAMMAD%20ANDI%20WAHYUDI.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192335/
Daftar Isi:
  • Bawang merah memiliki peranan strategis terhadap peningkatan perekonomian, kesejahteraan hingga memberikan kesempatan kerja bagi petani. Tingginya tingkat produksi dan besarnya luas lahan bawang merah di Desa Mranggonlawang merupakan peluang sekaligus tantangan besar bagi petani untuk mempertahankan hingga terus meningkatkan tingkat produksinya, karena permintaan konsumsi bawang merah terus bertambah seiring pertumbuhan populasi masyarakat. Upaya peningkatan produksi tentu tidak mudah karena petani menghadapi risiko produksi yang bersumber dari faktor eksternal maupun faktor internal. Penelitian ini bertujuan antara lain untuk: (1) menganalisis pengaruh faktor- faktor produksi terhadap produksi bawang merah; (2) menganalisis pengaruh faktor- faktor produksi terhadap risiko produksi bawang merah; (3) menganalisis tingkat risiko produksi bawang merah. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi pada model fungsi Just dan Pope serta koefisien variasi. Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini. Variabel yang digunakan adalah benih, pupuk NPK, pupuk urea, pupuk ZA, pestisida, dan tenaga kerja. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2021 di Desa Mranggonlawang yang dipilih secara purposive sebagai tempat penelitian. Penentuan jumlah sampel penelitian menggunakan rumus Parel sebanyak 33 petani dari total 120 petani. Sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling. Pengumpulan data primer penelitian diperoleh melalui wawancara. Hasil estimasi fungsi produksi menunjukkan bahwa faktor produksi benih, pupuk NPK dan tenaga kerja berpengaruh terhadap produksi bawang merah. Kemudian, faktor produksi pestisida bersifat risk increasing, sedangkan faktor produksi tenaga kerja bersifat risk decreasing. Kemudian, tingkat risiko produksi bawang merah di Desa Mranggonlawang tergolong tinggi.