Analisis Strategi Pemasaran Pada Umkm Agribisnis Di Era Pandemi Covid-19 (Studi Pada Umkm Beras Organik O-Rice)
Main Authors: | Alfian, Muhamad Daffa, Prof. Dr. Ir. Budi Setiawan, MS., Novi Haryati, SP., MP |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192330/1/Muhamad%20Daffa%20Alfian.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192330/ |
Daftar Isi:
- Hadirnya pandemi Covid-19 berdampak besar pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Sebagian besar UMKM mengalami penurunan penjualan yang drastis, bahkan beberapa harus menutup usahanya. Menurut Thaha (2020), lebih dari 50% UMKM terkena dampak dari pandemi Covid-19. Padahal, UMKM memiliki peran yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi negara. Menurut Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah, UMKM berkontribusi terhadap 96% tenaga kerja yang ada di Indonesia. Selain itu, pandemi Covid-19 juga mengubah pola hidup masyarakat menjadi lebih sadar dengan kesehatan. Perubahan pola hidup ke yang lebih sehat ini dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang mulai berolahraga dan beralih mengonsumsi makanan organik. Salah satu UMKM yang menjual produk pertanian organik dan terdampak pandemic Covid-19 adalah UMKM beras organik O-rice. Permasalahan yang dihadapi oleh UMKM beras organik O-rice selama pandemi Covid-19 adalah penurunan penjualan, distribusi barang yang terhambat, dan sulit memperoleh bahan baku. Hal ini membuat UMKM beras organik O-rice sempat mengalami peningkatan permintaan pada awal pandemi, namun kemudian mengalami penurunan yang signifikan. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis strategi pemasaran agar UMKM Beras Organik O-rice dapat memiliki strategi pemasaran alternatif yang sesuai dengan kondisi internal dan lingkungan eksternal perusahaan. Langkah untuk memformulasikan strategi pemasaran alternatif dapat dilakukan dengan menganalisis bauran pemasaran dan Segmenting, Targeting, dan Positioning perusahaan. Analisis bauran pemasaran merupakan strategi yang berkaitan dengan bagaimana perusahaan menawarkan produknya ke segmen pasar sasaran. Analisis Segmenting, Targeting, dan Positioning (STP) bertujuan untuk mengetahui dan menentukan segmentasi pasar dan target pasar yang tepat bagi perusahaan serta menentukan bagaimana posisi pasar yang tepat untuk ditunjukkan ke konsumen. Setelah analisis bauran pemasaran dan STP telah dilakukan, maka strategi pemasaran alternatif prioritas dapat diformulasikan dengan mempertimbangkan faktor internal dan eskternal yang dimiliki UMKM Beras Organik O-rice. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bauran pemasaran dan segmenting, targeting, dan positioning (STP) pada UMKM beras organik O-rice serta merumuskan strategi pemasaran alternatif dan menentukan strategi pemasaran prioritas pada UMKM beras organik O-rice di era pandemi Covid-19. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian dilakukan secara langsung di kantor UMKM beras organik O-rice pada bulan November hingga Desember 2021. Teknik penentuan responden menggunakan teknik purposive sampling dan accidental sampling. Purposive sampling digunakan untuk menentukan responden terkait bauran pemasaran dan kondisi internal dan eksternal dari UMKM. Sedangkan, accidental sampling digunakan untuk menentukan responden terkait segmentasi, target pasar, dan posisi pasar. Teknik pengumpulan data menggunakan Teknik wawancara, ii kuisioner, dan studi pustaka. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan analisis bauran pemasaran, analisis STP, dan analisis SWOT. Dari hasil analisis SWOT, peneliti merumuskan strategi pemasaran alternatif yang kemudian ditentukan strategi pemasaran prioritas menggunakan metode Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Berdasarkan hasil analisis bauran pemasaran, UMKM beras organik O-rice telah menerapkan bauran pemasaran yaitu, a) Product, Jenis beras organik yang ditawarkan UMKM Beras Organik O-rice adalah beras pandan wangi, beras mentik wangi susu, beras merah, beras coklat, beras hitam, dan beras organik mix. b) Price, harga yang dikenakan UMKM Beras Organik O-rice pada produknya berbeda-beda tergantung dari jenis dan ukuran beras, mulai dari Rp24.000 hingga Rp130.000. c) Promotion, UMKM Beras Organik O-rice melakukan kegiatan promosi secara daring melalui media sosial dan luring melalui promosi mulut ke mulut. d) Place, lokasi bisnis UMKM Beras Organik O-rice berada di daerah Ciputat, Tangerang Selatan. Pada Segmenting, Targeting, Positioning (STP), hasil analisis menunjukkan bahwa UMKM beras organik O-rice memiliki segmentasi geografis yang sebagian besar berdomisili di daerah Tangerang. Pada segmentasi demografis, segmen dibagi berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan tingkat pendapatan. Segmen berdasarkan usia sebagian besar berada di umur 26-35 tahun, segmen berdasarkan jenis kelamin didominasi oleh perempuan, segmen berdasarkan pekerjaan sebagian besar adalah ibu rumah tangga, dan segmen berdasarkan tingkat pendapatan didominasi oleh tingkat pendapatan di atas Rp3.500.000. Segmentasi perilaku yang dituju adalah konsumen yang pernah mengonsumsi beras organik sebelumnya. Target pasar yang dibidik UMKM Beras Organik O-rice adalah wanita yang sudah berkeluarga, memiliki tingkat ekonomi menengah ke atas, dan bekerja sebagai ibu rumah tangga atau karyawan sehingga membutuhkan beras organik di rumah. Posisi pasar yang diinginkan UMKM Beras Organik O-rice adalah citra beras organik yang terjangkau bagi semua kalangan. Pada hasil analisis SWOT dapat diketahui bahwa faktor internal perusahaan lebih besar nilainya dari faktor eksternal sehingga matriks IE berada pada sel V yang menunjukkan strategi hold and maintain. Strategi Hold and Maintain pada perusahaan meliputi strategi penetrasi pasar dan strategi pengembangan produk. Oleh karena itu, strategi yang cocok berdasarkan hasil analisis SWOT UMKM Beras Organik O-rice adalah 1) memperbanyak reseller untuk memperluas jangkauan produk, 2) mengikuti bazaar atau pameran untuk mengenalkan produk, dan 3) meningkatkan kegiatan promosi di media sosial.