Pengaruh Jarak Dan Waktu Tanam Padi Gogo (Oryza Sativa L.) Dalam Sistem Tumpangsari Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Ubi Kayu (Manihot Esculenta Crantz)
Main Authors: | P.W.., Mohammad Perdana Prehatama, Prof. Dr. Ir. Agus Suryanto, MS. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192329/1/MOHAMMAD%20PERDANA%20PREHATAMA%20P.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192329/ |
Daftar Isi:
- Ubi kayu merupakan komoditas strategis sebagai sumber pendapatan untuk kesejahteraan petani di Indonesia, selain itu ubi kayu salah satu tanaman pangan terbesar ketiga setelah padi dan jagung. Permintaan ubi kayu terus meningkat setiap tahunnya, akan tetapi pada produksi ubi kayu mengalami masalah yang terjadi karena luas tanamnya yang mengalami fluktuasi, selain itu juga penggunaan bahan tanam yang kurang berkualitas, teknik budidaya yang sebagian masih dilakukan secara tradisional, kondisi iklim yang tidak menentu dan penggunaan lahan yang kurang efisien. Dalam upaya mendukung peningkatan produksi ubi kayu yaitu dengan penggunaan lahan yang efisien dapat dilakukan dengan penanaman pola tumpangsari antara ubi kayu dengan tanaman lain seperti padi. Dalam penelitian tumpangsari tanaman ubi kayu dengan padi dengan menggunakan dua kombinasi perlakuan yaitu jarak tanam dan waktu yang berbeda-beda, untuk mengetahui terjadinya interaksi antar tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh jarak dan waktu tanam tanaman padi gogo dalam sitem budidaya tumpangsari tehadap pertumbuhan vegetatif tanaman ubi kayu. Hipotesis penelitian adalah sistem budidaya tanam tumpang sari dengan perlakuan jarak yang lebar dan waktu 7 HST pada tanaman padi gogo akan mengurangi persaingan pada tanaman utama tanaman ubi kayu. Penelitian ini dilaksanakan di lahan pertanian Universitas Brawijaya, Mrican, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur. Telah melaksanaan penelitian pada bulan Mei 2021 sampai dengan September 2021. Alat yang digunakan dalam penelelitian ini adalah cangkul, tugal, sabit, papan tanda perlakuan, label sampel, oven, meteran, timbangan, dan alat tulis. Bahan yang digunakan benih padi Gogo varietas Inpago 12, bibit singkong gajah, pupuk Urea (46% N), pupuk SP36 (36% P2O5), dan pupuk KCl (60% K2O) dan bahan-bahan lain yang mendukung pelaksanaan penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Petak Terbagi (RPT). Pada petak utama dilakukan perlakuan waktu tanam yang meliputi W1= Sebelum tanam -7 HST, W2= Waktu tanam 0 HST, W3 = Waktu tanam 7 HST, sedangkan untuk anak petak dilakukan perlakuan jarak tanam yang meliputi J1= Jarak tanam 25 × 20cm, J2= Jarak tanam 25 × 25cm, J3= Jarak tanam 25 × 30, dari kedua Dari kedua faktor tersebut diperoleh 9 kombinasi percobaan dengan 3 kali ulangan sehingga terdapat 27 unit kombinasi perlakuan. Variabel pengamatan pertumbuhan ubi kayu meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, intersepsi cahaya matahri. Variabel pengamatan panen (hasil) tanaman ubi kayu meliputi jumlah umbi kayu, berat umbi kayu, berat kering total tanaman ubi kayu saat panen. Untuk variabel pengamatan panen (hasil) tanaman padi gogo meliputi berat kering total tanaman saat panen. produksi gabah saat panen. Analisis data menggunakan analisis ragam uji F pada taraf 5% untuk mengetahui interaksi atau pengaruh nyata dari perlakuan. Apabila terjadi interkasi dari perlakuan maka v dilakukan uji lanjut menggunakan BNT pada taraf 5% untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan. Perlakuan waktu tanam tumpangsari padi gogo 7 hst setelah ubi kayu menghasilkan tinggi tanaman, jumlah daun, dan luas daun yang lebih tinggi daripada perlakuan 0 hst dan 7 hst sebelum tanam ubi kayu, yakni berturut 136,17 cm.tanaman-1, 131,15 helai.tanaman-1, 27.280,81 cm2.tanaman-1. Perlakuan Jarak tanam padi gogo 25cm × 30cm menghasilkan tinggi tanaman, jumlah daun, dan luas daun yang sama lebih tinggi daripada perlakuan jarak tanam 25cm × 20cm, yakni berturut 135,61 cm.tanaman-1, 129,89 helai.tanaman-1, 26.976,47 cm2.tanaman-1. Perlakuan waktu tanam tumpangsari padi gogo 0 hst dan 7 hst setelah ubi kayu menghasilkan jumlah umbi kayu yang sama lebih tinggi daripada waktu tanam padi gogo 7 hari sebelum tanam ubi kayu, namun berat umbi segar ubi kayu yang tertinggi yaitu 1.269,56 g. tan-1 di hasilkan pada tumpangsari padi gogo 7 setelah tanam ubi kayu. Jarak tanam padi gogo 25cm × 30cm menghasilkan jumlah umbi yang sama dan berat umbi segar yang sama dan lebih tinggi daripada perlakuan jarak tanam 25cm × 20cm. Hasil tanaman tumpangsari padi gogo tertinggi diperoleh pada perlakuan 7 hst sebelum tanam ubi kayu yaitu 5,51 ton/Ha, untuk jarak tanam padi gogo yang tertinggi diperoleh pada jarak tanam 25cm × 25cm dan 25cm × 30cm yaitu 5,33 dan 5,42 ton/Ha