Efek Darapladib Sebagai Penyekat Selektif Lp-PLA2 Terhadap Ekspresi Interleukin-1 dan Interleukin-6 pada Jantung Tikus Sprague-Dawley Model Diabetes Mellitus Tipe 2.

Main Author: Lestari, Rosaria Dian
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192312/1/ROSARIA%20DIAN%20LESTARI.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192312/
Daftar Isi:
  • Penyakit metabolik seperti diabetes mellitus tipe 2 (DMT2) merupakan suatu kondisi pro inflamasi dan dapat menurunkan fungsi dari jantung. Pola classical western diet yang mengandung banyak lemak dan gaya hidup sedenter (kurang aktif bergerak) juga memiliki efek pada patofisiologi kardiovaskuler. Makanan tinggi lemak saat ini juga dikaitkan dengan dengan efeknya pada patofisiologi jantung, seperti inflamasi dan disfungsi kontraktilitas jantung. Resistensi insulin yang merupakan penanda dari diabetes mellitus tipe 2 merupakan faktor resiko dari terjadinya gagal jantung, yang merupakan penyebab kematian utama pada pasien dengan DMT2. Terdapat hubungan antara inflamasi kronis ringan dan kelainan metabolik, yang berhubungan dengan abnormalitas produksi sitokin. Inflamasi adalah respon pertama dan utama dari jantung pada kondisi diabetes, dan secara aktif terlibat dalam proses terjadinya gagal jantung pada kardiomiopati diabetik. Beberapa sitokin pro inflamasi yang meningkat ekspresinya pada obesitas dan diabetes adalah Interleukin-1 (IL-1) dan Interleukin-6 (IL- 6). Lipoprotein-Associated Phospholipase A2 (Lp-PLA2) dikenal dapat meregulasi proses inflamasi. Darapladib adalah obat baru yang secara selektif menghambat kerja enzim Lp-PLA2, sehingga memiliki efek anti inflamasi. Sehingga penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menyelidiki apakah Darapladib sebagai penyekat selektif Lp-PLA2 dapat mencegah terjadinya proses inflamasi pada jantung tikus Sprague-Dawley model DMT2 dengan menurunkan produksi sitokin pro inflamasi, khususnya IL-1 dan IL-6. 30 tikus Sprague-Dawley dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok normal (N), diabetes mellitus tipe 2 (DM) dan diabetes mellitus tipe 2 dengan terapi Darapladib (DMDP). Masing-masing kelompok dibagi menjadi periode perlakuan 8 minggu dan 16 minggu. Kelompok normal diberi pakan normal dan minum ad lib, sementara kelompok DM mendapat pakan tinggi lemak selama 4 minggu. Kemudian diberikan injeksi Streptozotozin (STZ) dosis rendah pada intraperitoneal pada akhir minggu ke 4. Pemberian pakan tinggi lemak kemudian dilanjutkan sampai 8 minggu dan 16 minggu. Darapladib diberikan pada kelompok DMDP per oral dengan dosis 20mg/kg selama 8 dan 16 minggu. Parameter pada penelitian ini adalah ekspresi IL-1 dan IL-6 pada jantung tikus Sprague-Dawley model diabetes mellitus tipe 2, yang diukur menggunakan metode immunofluoresensi dan dikuantifikasi menggunakan software Fluoview v.1.7.A. Penelitian ini juga mengukur kadar gula darah puasa, kadar insulin plasma dan resistensi insulin menggunakan rumus Homeostatic Model Assessment for Insulin Resistance (HOMA-IR). Kelompok DM memiliki kadar glukosa darah puasa dan insulin plasma yang tertinggi dibandingkan kelompok lain, dan secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok normal. Sementara kelompok DMDP memiliki kadar glukosa darah puasa dan plasma insulin yang secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan kelompok DM. Pada akhir masa perlakuan, kelompok DM memperlihatkan kondisi resistensi insulin (HOMA-IR > 1.716) sementara kelompok normal dan DMDP tidak memperlihatkan kondisi resistensi insulin (HOMA-IR < 1.716). Pada periode perlakuan 8 minggu, ekspresi IL-1 pada kelompok normal berbeda signifikan dengan kelompok DM, sementara kelompok DMDP menunjukkan penurunan yang tidak signifikan apabila dibandingkan dengan kelompok DM. Ekspresi IL-6 pada kelompok normal berbeda signifikan jika dibandingkan dengan kelompok DM, serta pada kelompok DMDP juga menunjukkan penurunan yang signifikan jika dibandingkan dengan kelompok DM. Pada periode perlakuan 16 minggu, ekspresi IL-1 pada kelompok normal berbeda signifikan jika dibandingkan dengan kelompok DM, tetapi kelompok DMDP tidak vii menunjukkan penurunan yang signifikan jika dibandingkan dengan kelompok DMDP. Ekspresi IL-6 pada kelompok normal berbeda signifikan dibandingkan dengan kelompok DM, tetapi kelompok DMDP tidak menunjukkan penurunan yang signifikan jika dibandingkan dengan kelompok DM. Hal yang terlihat pada penelitian ini adalah Darapladib sebagai penyekat selektif enzim Lp-PLA2 dapat menurunkan ekspresi IL-6 pada jantung tikus Sprague-Dawley model DMT2 pada periode perlakuan 8 minggu. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa proses inflamasi pada jantung tikus Sprague-Dawley model DMT2 dapat dicegah pada fase awal oleh Darapladib. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melihat efek Darapladib secara lokal pada jaringan jantung, khususnya pada model DMT2, dengan mengukur ekspresi dan aktivitas enzim Lp-PLA2 pada jaringan jantung.hewan coba model diabetes mellitus tipe 2