Pengaruh Konsentrasi dan Waktu pada Proses Bleaching Isolasi Selulosa sebagai Bahan Baku Karboksimetil Selulosa (CMC) dari Ampas Tebu (Sugarcane Bagasse)

Main Authors: Putri, Zalma Athaya Hanifa, Kiki Fibrianto,, STP., M.Phil., Ph.D, Simping Yuliatun,, S.Si., M.P.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192311/1/Zalma%20Athaya%20Hanifa%20Putri.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192311/
Daftar Isi:
  • Ampas tebu (Sugarcane bagasse) merupakan produk samping hasil pengolahan gula tebu. Ampas tebu sangat berpotensi untuk dikembangkan karena kandungan selulosa yang tinggi. Salah satu produk yang dapat meningkatkan nilai jual ampas tebu adalah karboksimetil selulosa (CMC). CMC merupakan salah satu zat aditif yang berfungsi sebagai penstabil emulsi pada bidang industri. Umumnya pembuatan CMC dilakukan dengan bahan baku selulosa dari kayu. Permasalahan selama proses isolasi selulosa sebagai bahan baku pembuatan CMC adalah kandungan zat lignin yang cukup tinggi yang dapat menurunkan kualitas produk yang dihasilkan. Upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan optimasi pengaruh konsentrasi NaOCl dan waktu pemanasan pada proses bleaching untuk melarutkan lignin yang masih tersisa sehingga mendapatkan kadar -selulosa yang optimum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi NaOCl dan waktu pemanasan terhadap kandungan lignin pada sampel dengan parameter nilai kappa number yang terkecil. Selulosa ampas tebu yang optimum dapat dijadikan sebagai bahan baku dalam pembuatan CMC. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan Central Composite Design (CCD) dengan 2 faktor yaitu konsentrasi NaOCl dan waktu pemanasan menggunakan fitur assistant pada aplikasi minitab 19 sehingga diperoleh 18 satuan percobaan. Data dianalisis dengan metode Response Surface Methodology (RSM) untuk menentukan perlakuan terbaik dengan parameter nilai kappa number terendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan bleaching optimum diperoleh dengan variasi konsentrasi NaOCl 5% dan waktu pemanasan selama 123,03 menit dengan nilai kappa number 15,11 atau kadar lignin 3,50%. Kadar -selulosa yang diperoleh 87,94%. Hasil akhir CMC ampas tebu memiliki karakteristik berbentuk serbuk berwarna putih kekuningan, tidak berbau, dengan kadar air 7,18%, pH 7,10, nilai derajat substitusi 0,934, viskositas 46,66 cP, kadar NaCl 1,22% dengan kemurnian 98,77 %. Hasil FTIR sampel -selulosa dan CMC menunjukkan tidak adanya gugus lignin yang ditandai dengan tidak ditemukannya pita pada bilangan gelombang sekitar 1200, 1500 dan 1700 cm-1 yang mencirikan gugus lignin dan kedua sampel memiliki vibrasi infrared –OH, -CH, C-O dan C-O-C yang mencirikan gugus fungsi selulosa.