Analisis Kualitas Air Sungai dan Sedimen pada Sungai Kedunguling Sekitar Kawasan Industri Kecamatan Buduran Sidoarjo

Main Authors: Pranatha, Yhayhang Wira, Fajri Anugroho, STP, M.Agr, Ph.D, Dr.Ir.Alexander Tunggul Sutan H.,, MT
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192302/1/Yhayhang%20Wira%20Pranatha.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192302/
Daftar Isi:
  • Kabupaten Sidoarjo merupakan kabupaten di Jawa Timur yang memiliki sebutan sebagai kota “Delta” dimana terdapat 13 saluran sungai dengan 3 sungai prioritas, salah satunya adalah Sungai Kedunguling. Sungai merupakan salah satu bentuk ekosistem aquatic yang memiliki peran penting dalam kehidupan. Pencemaran sungai secara umum dapat diakibatkan oleh limbah domestik maupun limbah non domestik sekitarnya yang dapat mengakibatkan turunnya kualitas air. Kualitas air dapat ditunjukkan dengan menganalisis status mutu airnya berdasarkan parameter – parameter kualitas air. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kualitas air Sungai Kedunguling, membandingkan konsentrasi logam berat timbal (Pb) di Air dan sedimen pada Sungai Kedunguling, menggambarkan korelasi antar parameter kualitas air Sungai Kedunguling, dan menentukan status mutu Air Sungai Kedunguling sekitar kawasan industri Kecamatan Buduran Sidoarjo ditinjau dari indeks pencemaran dan daya tampung beban pencemaran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan studi literatur. Pengambilan sampel dilakukan pada tiga titik di Sungai Kedunguling sekitar kawasan industri Kecamatan Buduran Sidoarjo, dengan tujuh parameter kualitas air yaitu suhu, kekeruhan, pH, DO, TSS, COD dan Timbal (Pb). Analisis data kualitas air dibandingkan dengan PP No.82 Tahun 2001, US-EPA untuk analisis sedimen, Uji One-Way ANOVA, Uji korelasi, dan status mutu air menggunakan metode indeks pencemaran berdasarkan KEPMENLH No.115 Tahun 2003. Kualitas air sungai kedunguling dibandingkan dengan baku mutunya, pada TP 1 menunjukkan hasil tertinggi dengan 4 parameter masih sesuai, sedangkan pada TP 2 dan TP 3 merupakan hasil terendah dengan 2 parameter yang masih sesuai. Kandungan logam timbal pada air di TP 2 dan TP 3 sudah melebihi baku mutu yaitu diatas 0,03 mg/L dan untuk timbal pada sedimen di ketiga titiknya telah melampaui baku mutu menunjukkan hasil lebih dari 0,06 mg/L. Dari hasil analisis korelasi tiap parameternya, didapatkan korelasi positif tertinggi yaitu antara kekeruhan dengan Pb di air, sedangkan korelasi negatif tertinggi yaitu antara kekeruhan dengan DO. Status mutu air ditinjau dari indeks pencemaran pada ketiga titiknya menunjukkan indikasi tercemar ringan dan hasil perhitungan daya tampung beban pencemaran (DTBP) menunjukkan tidak mampu lagi menerima beban pencemaran terutama untuk parameter TSS, COD, dan Timbal (Pb)