Perbedaan Keakuratan Modified Early Warning Score (MEWS) dan National Early Warning Score (NEWS) Terhadap Risiko Pemburukan Pasien Stroke di Instalasi Gawat Darurat
Main Author: | Nafi’ah, Rizka Hayyu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192291/1/Rizka%20Hayyu%20Nafiah_176070300111029_Tesis.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192291/ |
Daftar Isi:
- Stroke merupakan penyakit dengan prevalensi tertinggi kedua di dunia yang mengakibatkan peningkatan angka kematian, kecacatan, serta mengurangi waktu produktif seseorang sehingga berakibat pada peningkatan beban sosial ekonomi yang besar. Survei data tahun 2000-2016 didapatkan bahwa penyakit stroke mengalami peningkatan sebesar 4.56 juta orang dari total 569 juta penderita. Tingkat kematian pasien stroke tertinggi mencapai 222.6/100.000 orang dan angka kecacatan mencapai 4.409,8/100.000 orang pertahun. Tingginya mortalitas dan disabilitas penyakit stroke berkaitan dengan adanya pemburukan kondisi pasien selama perawatan di rumah sakit. Pemburukan klinis pasien stroke juga menyebabkan risiko terjadinya kerusakan fungsi organ ginjal, hingga gangguan fungsi mata. Pemburukan yang terjadi sangat berkaitan dengan waktu pemeriksaan CT-Scan, pemberian terapi trombolitik, antiplatelet serta terapi endovaskular. Untuk mencegah adanya pemburukan pasien diperlukan strategi pencegahan melalui pemeriksaan tanda- tanda vital dengan menggunakan early warning scoring system (EWSS) yaitu modified early warning score (MEWS) dan national early warning score (NEWS). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kekuatan prediksi MEWS dan NEWS terhadap risiko pemburukan pasien stroke di instalasi gawat darurat. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode observasional analitik menggunakan desain kohort melalui pendekatan cross sectional untuk mendeteksi secara dini adanya pemburukan kondisi dan lama rawat pasien stroke selama perawatan di IGD. Jumlah responden sebanyak 109 orang yang dipilih menggunakan teknik non probability sampling dengan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan lembar observasi selama periode Maret hingga April 2019 di IGD RS Tk. II dr. Soepraoen dan RS Wava Husada Malang. Analisis data pada penelitian ini dilakukan menggunakan uji Reicivier viii Operator Charateristics (ROC) untuk mengetahui nilai Area under Curve (AUC), menentukan cut-off point, sensitivity, specitifity pada masing-masing MEWS dan NEWS. Hasil analisis univariat terhadap karakteristik responden didapatkan prevalensi stroke lebih banyak terjadi pada perempuan dengan rerata usia 61 tahun. Riwayat penyakit terbanyak yang dialami oleh responden adalah penyakit pada sistem kardiovaskular. Responden yang mengalami pemburukan berjumlah 39 orang, komponen yang mengalami pemburukan yaitu tekanan darah sistolik. Berdasarkan uji ROC didapatkan nilai AUC MEWS 0,884 (IK95% 0,811 – 0,957), cut-off > 4, sensitivitas 0,462 dan spesifisitas 0,957. Nilai AUC NEWS adalah 0,830 (IK95% 0,739 – 0,920) dengan cut-off > 4, sensitivitas 0,744 dan spesifisitas 0,871. NEWS lebih sensitif atau lebih baik digunakan untuk memprediksi risiko pemburukan karena sistem skoring memiliki komponen saturasi oksigen dan pemberian oksigen yang tidak dimiliki oleh MEWS. Pemberian oksigen dapat menjamin kebutuhan oksigenasi pada otak sehingga pasien tidak mengalami penurunan kondisi. Pemberian oksigen dapat mencegah terjadinya kerusakan jaringan otak yang irreversibel. Oksigen merupakan salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses metabolisme, untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel tubuh. Secara normal elemen ini diperoleh dengan cara menghirup udara ruangan dalam setiap kali bernapas. Penyampaian oksigen ke jaringan tubuh ditentukan oleh interaksi sistem respirasi, kardiovaskuler, dan keadaan hematologis. Adanya kekurangan oksigen ditandai dengan keadaan hipoksia, yang dalam proses lanjut dapat menyebabkan kematian jaringan bahkan dapat mengancam kehidupan. Selain itu pemberian terapi oksigen berpengaruh terhadap tekanan parsial CO2 darah untuk mencegah terjadinya peningkatan tekanan intrakranial. Jika tekanan parsial CO2 bertambah maka tekanan parsial O2 akan menurun dan sebaliknya. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu NEWS lebih akurat mendeteksi risiko pemburukan dibandingkan MEWS.