Perbedaan Pengaruh Metode Simulasi dan Self Directed Video Terhadap Peningkatan Pengetahuan, Sikap Dan Keterampilan Siswa Usia 13-14 Tahun Tentang First aid Kasus Cedera

Main Author: Nastiti, Eky Madyaning
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192275/1/FULLTEXT%20EKY_166070300111022.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192275/
Daftar Isi:
  • Kejadian cedera yang terjadi di dunia mencapai angka 4,7 juta orang dan memberikan dampak yang signifikan pada tingginya mortalitas maupun morbiditas. Angka cedera di Indonesia mencapai 9,2% sesuai RISKESDAS tahun 2018 dengan urutan kasus tertinggi adalah : lecet/memar (64,1%), terkilir (32,8%) dan luka robek (20,1%). Usia sekolah merupakan kelompok yang rentan mengalami cedera dengan prevalensi 12,1% yang disebabkan kondisi lingkungan sekolah yang kurang aman dan rendahnya pemahaman tentang konsep bahaya serta tindakan first aid. Kondisi cedera memerlukan penanganan yang tepat untuk mencegah dampak yang terjadi. Sebuah literature review menjabarkan bahwa pemberian first aid yang dilakukan orang awam memiliki angka kesalahan mencapai 83,7%. Permasalahan ini harus segera diperbaiki dengan meningkatkan pemahaman tindakan first aid pada kasus cedera yang tepat dengan tujuan meminimalisir kesalahan. Upaya yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan pendidikan first aid untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa dengan menggunakan metode yang efektif dan efisien. Tujuan penelitian ini menganalisa perbedaan pengaruh metode simulasi dan self directed video terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa tentang first aid kasus cedera pada usia 13-14 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian kuatitatif dengan desain penelitian true eksperimental dengan rancangan pretest-posttest control group design. Penelitian dilakukan di SMP Muhammadiyah 1 dan SMP Plus Darus Sholah Jember dengan melibatkan 80 responden yang terbagi menjadi kelompok self directed video dan simulasi, dengan masing-masing sejumlah 40 responden. Responden dipilih berdasarkan kriteria inklusi yang ditetapkan oleh peneliti menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan sebelum dan sesudah pemberiaan pendidikan first aid kasus cedera menggunakan kuesioner dan lembar observasi. vii Uji wilcoxon dilakukan untuk melihat pengaruh pendidikan first aid pada masing-masing kelompok. Hasil statistik menunjukkan bahwa metode simulasi dan self directed video memberikan pengaruh signifikan pada peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa usia 13-14 tahun tentang first aid kasus cedera (p=0,000). Berdasarkan uji Mann Whitney menunjukkan perbedaan signifikan terhadap variabel pengetahuan dengan nilai lebih baik pada kelompok self directed video (p=0,022), sedangkan pada variabel sikap (p=0,442) dan keterampilan (p=0,270) artinya hasil statisitik menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antara kedua metode. Analisis multiple regresi linier menunjukkan variabel yang paling berhubungan dengan peningkatan pengetahuan siswa tentang first aid kasus cedera adalah metode pendidikan first aid berupa metode self directed video dan simulasi dengan nilai β = 0,257 yang artinya berkorelasi lemah. Pengetahuan yang lebih signifikan pada kelompok self directed video berhubungan dengan adanya kombinasi audio, gambar dan video yang memberikan efek audio imaginary dalam meningkatkan memori jangka panjang pada otak sehingga memiliki retensi pengetahuan yang lebih baik. Pada variabel sikap dan keterampilan, kedua metode sama-sama menunjukkan manfaatnya dengan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki masing-masing. Penggunaan metode self learning berbasis video menjadi salah satu alternatif pilihan pendidikan first aid yang lebih efisien dan efektif dengan tujuan meningkatkan kemauan dan keterjangkauan terutama dalam peningkatan pengetahuan bila dibandingkan dengan metode simulasi. Berdasarkan penelitian ini, peneliti menyarankan adanya penelitian lanjutan dengan menyediakan instruktur yang bertugas memberikan feed back selama proses pendidikan first aid dan menentukan durasi waktu yang terbaik pada masing-masing kelompok.