Analisis Faktor yang berhubungan dengan Perilaku Bully pada Remaja (Pendekatan Planned Behavior Theory) di SMP Negeri 2 Bululawang
Main Author: | Widiarta, Made Bayu Oka |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192262/1/MADE%20BAYU%20OKA%20WIDIARTA.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192262/ |
Daftar Isi:
- Bullying adalah suatu tindakan yang dilakukan seorang individu ataupun kelompok, yang menyalahgunakan kekuatan atau kekuasaan kepada individu lain yang lebih lemah secara fisik maupun mental. Bully istilah untuk pelaku bullying, korban adalah individu yang menjadi subyek bullying, dan reinforcer adalah individu sekitar yang menyaksikan serta ikut menikmati tindakan bullying. Survei yang dilakukan di Minesotta Amerika pada 162.034 orang anak usia sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP), diperoleh sebanyak 47% pernah melakukan tindakan bullying kepada siswa yang lain. 628 siswa sekolah menengah atas (SMA) di Jakarta, sebanyak 20,9 siswa pernah melakukan bullying di dalam lingkungan sekolah dan 12,3% lainnya pernah melakukan bullying di luar lingkungan sekolah. Pelaku ataupun korban bullying akan mendapatkan dampak negatif secara psikologis. Pada bully, dampak yang dapat muncul yaitu perilaku antisosial . Siswa yang menjadi bully menunjukkan sikap kurang empati, dominan, bersikap impulsif, dan cenderung mengajak orang lain untuk bermusuhan. Fokus penanganan perilaku bully masih pada korban, perlu diarahkan pada bully sebagai aktor utama. Diperlukan eskplorasi dan analisis faktor dengan pendekatan perilaku untuk memberi landasan teori yang kuat pada perawat untuk intervensi yang tepat. Planned Behavior Theory sebagai teori perilaku memberi pertimbangan terstrutur faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perilaku bully, terdiri dari sikap, dukungan keluarga, kedekatan kelompok teman sebaya, efikasi diri dan harga diri. Jenis penelitian yaitu penelitian kuantitatif dengan rancangan observasional analitik pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Bululawang Kabupaten Malang yang lebih dominan menjadi pelaku bullying. Jumlah sampel yang diambil yaitu sebanyak 135 orang.Teknik sampling yang digunakan Probability Samples dengan Startified Random Sampling. Hasil dari penelitian, nilai korelasi didapatkan dari kelima variabel berturut-turut yaitu sebesar 0,867, -0,493, -0,556, -0,468 dan -0,398 yang menunjukkan bahwa kekuatan hubungan sangat kuat dan arah hubungan yang positif pada variabel sikap terhadap bullying. Arah positif memiliki makna hubungan yang searah yaitu semakin tinggi sikap mendukung terhadap bullying yang dimiliki remaja, maka semakin tinggi juga perilaku bully. Pada variabel dukungan keluarga, kedekatan kelompok teman sebaya dan harga diri menunjukkan kekuatan hubungan kategori sedang, dengan arah hubungan yang negatif yang berarti berlawan arah yaitu remaja yang memiliki dukungan keluarga, kedekatan kelompok teman sebaya, dan harga diri yang baik maka akan memiliki perilaku bully yang semakin rendah. Pada efikasi diri hampir sama dengan dukungan keluarga, kedekatan kelompok teman sebaya dan harga diri tetapi efikasi diri hanya memiliki kekuatan hubungan sebesar -0,398 yang berarti bahwa kekuatan lemah dan arah hubungan yang negatif. Hasil analisis multivariat didapatkan variabel yang dominan berhubungan dengan perilaku bully pada remaja di SMP Negeri 2 Bululawang adalah sikap terhadap bullying, dukungan keluarga dan kedekatan kelompok teman sebaya. Odd Ratio (OR) dari variabel sikap terhadap bullying adalah 9,036 dukungan keluarga didapatkan Odd Ratio (OR) sebesar –1,324 dan kedekatan kelompok teman sebaya didapatkan Odd Ratio (OR) -4,058. Sebagai kesimpulan Sikap terhadap bullying berhubungan positif signifikan dengan perilaku bully. Dukungan keluarga, kedekatan kelompok teman sebaya, harga diri dan efikasi diri secara berturut-turut berhubungan negatif signifikan dengan perilaku bully . Sikap terhadap bullying, dukungan keluarga, dan kedekatan kelompok teman sebaya merupakan faktor-faktor yang paling dominan berhubungan dengan perilaku bully pada remaja di SMP Negeri 2 Bululawang. Pihak sekolah SMP Negeri 2 Bululawang, peran serta pihak-pihak terkait seperti tenaga kesehatan, dan orang tua mencegah dan menghentikan perilaku bully pada remaja, karena mengingat perilaku ini dianggap perilaku yang wajar tetapi memberikan efek yang negatif pada kesehatan jiwa seorang individu.