Pengaruh Vaksin Kinoid IL-17A terhadap Derajat Manifestasi Arthritis dan Ekspresi NFκB pada Jaringan Sendi Mencit Model Lupus Eritematosus Sistemik

Main Author: Kawuningan, Keryasta Becik
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192248/1/KERYASTA%20BECIK%20KAWUNINGAN.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192248/
Daftar Isi:
  • Lupus Erythematosus sistemik (LES) adalah penyakit autoimun sistemik yang ditandai dengan respon sel B dan sel T yang berlebihan dan hilangnya toleransi kekebalan terhadap antigen sendiri. Di Indonesia jumlah pasien LES dilaporkan meningkat, dan masih memiliki harapan hidup rendah. Interleukin (IL)-17A adalah salah satu sitokin yang dilaporkan banyak berkaitan dengan patogenesis LES. Peningkatan kadar IL-17A berkaitan dengan derajat penyakit, keparahan pada lupus nefritis, maupun terjadinya flare pada pasien lupus. Terapi LES konvensional menggunakan obat-obat imunosupresan dan steroid hingga saat ini masih belum menunjukkan hasil memuaskan bahkan pemberian steroid dalam jangka panjang justru semakin memperburuk kondisi pasien LES. Adanya peran IL-17A terhadap pathogenesis LES diharapkan dapat dijadikan acuan dalam pengembangan terapi LES baru dengan menggunakan vaksin kinoid IL-17A. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian vaksin kinoid IL-17A terhadap derajat arthritis serta penurunan ekspresi NFkB pada jaringan synovium pada mencit model LES. Metode penelitian adalah true experimental study dengan menggunakan post test only group design. Mencit BALB/c betina diinjeksi dengan pristane 0,5 ml secara intraperitoneal kemudian diinkubasi selama 8 minggu sehingga memiliki manifestasi LES. IL-17A-KLH (vaksin kinoid IL-17A) diinjeksikan pada mencit pada tiga dosis berbeda 125 μg/ml, 250 μg/ml, dan 500 μg/ml masing-masing sebanyak 0,2 ml. Vaksin diberikan 3 kali dalam selang waktu 3 minggu dimulai setelah diinduksi pristane selama 8 minggu. Ekspresi NFκB diukur menggunakan imunohistokimia pada jaringan synovium dan derajat arthritis dievaluasi dengan gambaran histopatologi jaringan sendi menggunakan pewarnaan hematoxylin-eosin. Injeksi vaksin kinoid IL-17A menunjukkan perbedaan derajat arthritis yang signifikan dibandingkan dengan kontrol positif (p = 0,022). Kelompok kontrol positif menunjukkan sinovitis berat sementara kelompok yang diberi vaksin kinoid IL-17A menunjukkan sinovitis ringan. Rerata ekspresi NFκB pada jaringan synovium secara signifikan lebih rendah pada kelompok vaksin dibandingkan dengan kontrol positif (p = 0.000). Pada penelitian tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara masing- masing dosis vaksin kinoid IL-17A, namun dosis 250 μg/ml lebih dipilih karena memiliki viii gambaran histologi yang lebih baik. Ekspresi NFkB pada jaringan synovium mencit diinduksi pristane yang diberi vaksin kinoid lebih rendah secara signifikan dibandingkan kelompok kontrol positif (p=0,000). Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemberian vaksin kinoid dapat menurunkan ekspresi NFkB pada jaringan synovium serta memperbaiki derajat arthritis pada mencit model LES.