Pengaruh Vaksin Kinoid IL17-A terhadap Ekspresi NF-κβ pada Glomerulus dan Derajat Nefritis Lupus Mencit Model Lupus Eritematosus Sistemik
Main Author: | Nur’aini, Nafisah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192238/1/NAFISAH%20NUR%20%E2%80%98AINI.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192238/ |
Daftar Isi:
- Lupus Eritematosus Sistemik (LES) merupakan penyakit autoimun sistemik yang dikarakteristikan dengan respon sel B dan sel T yang berlebihan serta hilangnya toleransi imun terhadap antigen dirinya sendiri. Di Indonesia jumlah penderita LES dilaporkan cenderung meningkat, serta masih memiliki angka harapan hidup yang rendah yakni 70% untuk 5 tahun dan 55% untuk 10 tahun. Etiologi dan patogenesis LES sampai saat ini masih belum jelas namun beberapa sitokin proinflammasi diketahui sangat berperan dalam keradangan yang terjadi. IL-17 merupakan salah satu sitokin proinflamasi yang sering dikaitkan dengan patogenesis LES. IL-17A ditemukan meningkat kadarnya baik pada serum pasien LES maupun hewan coba model lupus serta memicu keradangan di ginjal. Ikatan IL-17A dengan reseptornya mengaktivasi faktor transkripsi NF-κβ untuk meningkatkan ekspresi sitokin dan kemokin proinflammasi serta memicu kelangsungan hidup dan diferensiasi sel B pada pasien LES. Pasien LES khususnya nefritis lupus harus menjalani pengobatan jangka panjang. Penelitian saat ini yang sedang dikembangkan mengenai pengobatan penyakit autoimun adalah dengan vaksinasi. Vaksin kinoid adalah terapi imunisasi aktif yang merangsang tubuh untuk menghasilkan antibodi anti-sitokin yang mampu menetralisir sitokin tertentu yang bersifat patogen dan kadarnya meningkat dalam tubuh. Sehingga, nantinya penggunaan vaksin kinoid ini bersifat personalized medicine. Pada penelitian sebelumnya, injeksi vaksin kinoid IFN-α terbukti menurunkan derajat keparahan, proteinuria, dan derajat nefritis lupus. Penggunaan vaksin tersebut juga terbukti aman saat diberikan pada hewan coba. Pada penelitian ini, bertujuan untuk mengetahui pengaruh vaksin kinoid IL-17A dalam memperbaiki regulasi sistem imun tubuh LES terutama pada ekspresi NF-κβ dan derajat nefritis lupus pada mencit model lupus. Mencit Balb/c betina diinjeksi pristan intraperitoneal dosis tunggal 0,5 ml dan diinkubasi selama 8 minggu untuk membuat manifestasi LES seperti pada manusia. IL- 17A dikonjugasi dengan KLH dengan metode pemberian aldehyde menurut Zagury et al. (2009). Konsentrasi dari kompleks IL-17A-KLH diukur menggunakan nanodrop spectrophotometer yang menghasilkan nilai konsentrasi dalam satuan μg/mL. Selanjutnya, vaksin diinjeksikan intramuskular pada mencit dalam tiga dosis berbeda: P1 (125 μg/ml), P2 (250 μg/ml), dan P3 (500 μg/ml) sebanyak tiga kali dengan interval tiga minggu dimulai dari minggu ke 8 setelah induksi pristan. Pada hari ke-60 paska injeksi vaksin yang pertama, seluruh mencit dibedah dan diambil sampel organ ginjal. Ekspresi NF-κβ p65 diukur dengan imunohistokimia, penilaian derajat nefritis lupus dievaluasi melalui gambaran histopatologis dengan HE stainning Rerata ekspresi NF-κβ secara signifikan lebih rendah pada kelompok vaksin dibandingkan dengan kontrol positif (p = 0,021). Akan tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan antara masing-masing dosis (p=0.773, p=0.248, p=0.248). Injeksi vaksin kinoid IL-17A menunjukkan perbaikan histologis yang signifikan pada jaringan ginjal dibandingkan dengan kontrol positif (p = 0,004). 75% kontrol positif menunjukkan nefritis lupus derajat 3, sementara 100% kelompok vaksin P3 (500 μg/ml) menunjukkan nefritis lupus derajat 1. Vaksin Kinoid IL-17A yang dikonjugasi dengan KLH mampu menurunkan ekspresi NF-κβ pada glomerulus dan derajat nefritis lupus mencit model LES.