Skala Prioritas Untuk Kinerja Rantai Pasok Kakao Dengan Pendekatan Fscn (Food Supply Chain Networking) (Studi Kasus Di Pusat Penelitian Kopi Dan Kakao Indonesia)

Main Authors: Yuliana, Baqitha Dwi, Dr. Silvana Maulidah, SP.,MP., Neza Fadia Rayesa, S.TP.,M.Sc.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192202/1/BAQITHA%20DWI%20YULIANA.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192202/
Daftar Isi:
  • Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslit Koka) merupakan salah satu lembaga riset dan pengembangan kopi dan kakao Indonesia. Salah satu yang mendukung kinerja dalam kegiatan produksi kopi dan kakao di Puslit Koka adalah kinerja rantai pasok komoditasnya. Produk kakao merupakan produk unggulan dari Puslit Koka, namun pada realitanya dalam menyusun strategi rantai pasok, Puslit Koka memiliki beberapa kendala yang dapat mempengaruhi kinerja rantai pasoknya. Model yang digunakan dalam menganalisis kinerja rantai pasok adalah Food Supply Chain Networking (FSCN). Penelitian dengan model FSCN ini memiliki lima kriteria dan menghasilkan sembilan subkriteria yang disusun dengan skala prioritas kinerja mana yang memiliki urgensi tertinggi untuk dievaluasi dalam penyelesaian masalah hingga terendah. Penelitian ini berlokasi di Kabupaten Jember dan dilaksanakan selama bulan November 2021. Penelitian ini menggunakan informan berjumlah tiga dengan informan kunci sebagai penentu penilaian kinerja rantai pasok. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan metode judgment sampling dan informan dapat menjawab pertanyaan sesuai kuesioner. Hasil kuesioner kemudian dianalisis menggunakan metode Pairwise Comparison Matrix dan Traffic Light System. Variabel yang digunakan berjumlah lima kriteria yaitu sasaran rantai pasok (X1), struktur rantai pasok (X2), manajemen rantai pasok (X3), sumber daya rantai pasok (X4) dan proses bisnis rantai pasok (X5). Hasil dari penelitian ini menghasilkan 9 subkriteria dari lima kriteria. Lima kriteria ini apabila diurutkan menjadi prioritas genting hingga tidak genting menjadi manajemen rantai pasok, proses bisnis rantai pasok, struktur rantai pasok, sasaran rantai pasok, sumber daya rantai pasok. Subkriteria yang berjumlah 9 apabila diurutkan berdasarkan prioritas genting hingga tidak genting menjadi pengadaan bahan baku dan penentuan harga, proses bisnis rantai pasok, struktur rantai pasok, sasaran pasar, sasaran pengembangan, dukungan pemerintah, sumber daya v manusia, pemilihan mitra dan kesepakatan kontraktual, dan sumber daya fisik. Penyusunan strategi berdasarkan hasil analisis yakni Puslit Koka dapat melakukan riset produksi dan riset pasar terkait pengembangan variasi produk. Puslit Koka juga membutuhkan jejaring reseller yang digunakan untuk monitoring seberapa besar peminat pasar untuk produk olahan kakao. Puslit Koka dapat merencanakan kemitraan inti-plasma dengan petani untuk mendapatkan kepastian kualitas dan kuantitas bahan baku. Kolaborasi dengan pemerintah terkait program pemberdayaan petani dan UMKM di Kabupaten Jember juga dibutuhkan dengan tujuan jangka panjang dari peningkatan nilai tambah adalah pola rantai yang semakin efisien. Strategi lainnya adalah Puslit Koka dapat meningkatkan legalitas transaksi reseller dan lini usaha produk maklon dengan kontrak seluruhnya agar mengurangi resiko dan menjalin kemitraan