Analisis Kelayakan Finansial Usahatani Tanaman Sela Jagung Dan Sorgum Pada Areal Tanaman Kelapa Sawit Belum Menghasilkan (Studi Kasus Kebun Percobaan Pusat Penelitian Kelapa Sawit Dengan Pt Paya Pinang Group Sumatera Utara)
Main Authors: | Purba, Angela Rintalia, Dr. Ir. Agustina Shinta, HW, MP, Destyana Elingga Pratiwi, SP., MP., M.BA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192175/1/Angela%20Rintalia%20Purba.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192175/ |
Daftar Isi:
- Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Perawatan tanaman kelapa sawit sangat diperlukan, baik pada fase Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) dan pada fase tanaman menghasilkan. Fase tanaman kelapa sawit belum menghasilkan, pekebun tidak memperoleh penghasilan dari kelapa sawit untuk menutupi biaya investasi yang dikeluarkan untuk menanam kelapa sawit. Sehingga perlu upaya lain untuk mendapatkan penghasilan, salah satu upaya yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit dengan memanfaatkan areal gawangan kelapa sawit dengan melakukan usahatani tanaman sela disekitarnya. Tanaman yang digunakan sebagai tanaman sela pada penelitian ini adalah tanaman jagung dan sorgum. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kelayakan finansial usahatani tanaman sela jagung dan sorgum pada areal tanaman kelapa sawit belum menghasilkan. Penelitian ini menggunakan metode analisis biaya dan pendapatan, serta analisis kelayakan finansial usahatani. Hasil penelitian Analisis Kelayakan Finansial Usahatani Tanaman Sela Jagung Dan Sorgum Pada Areal Tanaman Kelapa Sawit Belum Menghasilkan: Studi Kasus Kebun Percobaan PPKS dengan Paya Pinang Group menunjukkan bahwa biaya produksi yang dikeluarkan selama satu kali musim tanam untuk tanaman jagung sebesar Rp 3.839.990 /Ha dan biaya produksi yang dikeluarkan selama satu kali musim tanam untuk tanaman sorgum sebesar Rp 3.472.146 /Ha. Hasil pendapatan usahatani jagung di Pusat penelitian Kelapa Sawit sebesar Rp 1.860.010 dengan hasil produksi sebanyak 2.850 kg, sedangkan hasil pendapatan yang diperoleh dari usahatani sorgum sebesar Rp 6.327.854,- dengan hasil produksi sebanyak 2.800 kg. Hasil analisis kelayakan usahatani dengan menggunakan R/C Ratio untuk tanaman jagung sebesar 1,48, hasil analisis BEP unit tanaman jagung adalah 659,50 kg dan hasil analisis BEP rupiah tanaman jagung sebesar Rp 1.400.000. Hasil analisis kelayakan usahatani dengan menggunakan R/C Ratio untuk tanaman sorgum sebesar 2,8, hasil analisis BEP unit tanaman sorgum adalah 227,65 kg dan hasil analisis BEP rupiah tanaman sorgum sebesar Rp 800.000. Hasil analisis BEP multiproduk dalam unit sebanyak 338,46 kg dan hasil analisis BEP multiproduk dalan rupiah sebesar Rp 1.866.666,66, dapat diartikan berarti usahatani tanaman sela jagung lebih layak dibandingkan dengan usahatani tanaman sorgum yang tidak memperoleh hasil produksi. Hal yang perlu diperhatikan oleh PPKS dalam menerapkan usahatani tanaman sela pada tanaman kelapa sawit belum menghasilkan yaitu lebih meningkatkan kinerja dalam pemeliharaan tanaman sela, lebih memahami tentang pengendalian hama yang menyerang tanaman dan pengaruh cuaca buruk terhadap tanaman sehingga dapat memaksimalkan produksi tanaman jagung dan sorgum selama tanaman kelapa sawit belum menghasilkan.