Analisis Keanekaragaman Makroinvertebrata Bentos sebagai Bioindikator Kualitas Sungai Metro Kecamatan Dau Malang
Main Authors: | Mazidah, Ni’mahu Wayukafi, Fajri Anugroho,, STP, M.Agr., Ph.D, Putri Setiani,, ST, MES, Ph.D |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192099/1/Ni%27mahu%20Wayukafi%20Mazidah.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192099/ |
Daftar Isi:
- Sungai Metro Kecamatan Dau Kabupaten Malang merupakan salah satu hulu dari Sungai Metro. Sepanjang aliran sungai ini terdapat berbagai kegiatan yang berpotensi mencemari sungai serta mengganggu kehidupan biota akuatik. Salah satu biota akuatik yang akan terganggu adalah kelompok makroinvertebarata bentos yang dapat dijadikan sebagai bioindikator kualitas perairan dan dapat memperkuat penelitian kualitas air berdasarkan parameter fisika dan kimia. Berdasarkan hasil pengamatan pendahuluan, kondisi Sungai Metro, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang masih tergolong baik. Tidak ada tanda-tanda pencemaran di badan sungai serta bantaran sungai. Namun, karena di sepanjang aliran sungai terdapat berbagai macam kegiatan manusia, perlu dilakukan penelitian sedini mungkin sebagai data dasar untuk mengontrol kondisi sungai. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kualitas air berdasarkan parameter fisika dan kimia, mengidentifikasi keanekaragaman makroinvertebrata bentos, dan mengetahui hubungan antara keanekaragaman makroinvertebrata bentos dengan parameter fisika dan kimia. di Sungai Metro Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Menggunakan makroinvertebrata bentos sebagai pemantauan kualitas perairan berdasarkan parameter biologi dapat dilakukan dengan metode biolitik. Parameter yang digunakan dalam metode biotilik adalah keanekaragaman jenis famili makroinvertebrata bentos, keanekaragaman jenis EPT (Ephemeroptera, Plecoptera, dan Tricoptera), presentase kelimpahan EPT (Ephemeroptera, Plecoptera, dan Tricoptera), serta indeks biotilik. Identifikasi makroinvertebrata bentos dilakukan hingga ke tingkat famili, kemudian dilakukan penilaian terhadap temuan makroinvertebrata bentos berdasarkan Buku Panduan Biotilik Ecoton. Selain melakukan pengukuran parameter biologi, dilakukan pengukuran parameter fisika dan kimia yang terdiri dari pH, suhu, TSS, BOD, dan COD. Kemudian dilakukan analisis Korelasi Pearson antara keanekaragaman makroinvertebrata bentos dengan parameter fisika dan kimia perairan. Makroinvertebrata bentos yang terdapat di empat area yaitu area konservasi, pariwisata, perkebunan, dan permukiman dalam penelitian ini adalah terdiri dari 12 famili yang termasuk dalam ordo EPT dan 6 famili yang termasuk ordo non EPT. Tingkat keanekaragaman makroinvertebrata bentos di Sungai Metro, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang termasuk dalam kategori sedang berdasarkan analisa Indeks Shannon-Wienner. Kualitas air ditentukan berdasarkan analisis metode biotilik dan metode indeks pencemaran terhadap peruntukan air kelas II pada Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001. Kedua metode tersebut menunjukkan hasil yang sama yaitu pada area konservasi dan pariwisata memiliki kualitas air yang baik atau belum tercemar. Sedangkan pada area perkebunan dan permukiman memiliki kualitas air yang tercemar ringan. Berdasarkan korelasi antara indeks keanekaragaman makroinvertebrata bentos dengan parameter fisika dan kimia, didapatkan hasil analisa korelasi berlawanan sedang dengan parameter pH serta korelasi berlawanan kuat dengan parameter suhu, TSS, BOD, dan COD.