Analisis Penilaian Kinerja Anggota Tim Pemeriksa Auditorat Keuangan Negara VI.A BPK RI Menggunakan Integrasi Metode SAW dan TOPSIS

Main Authors: Ramadhani, Nur Fithri, Ir. Amanda Nur Cahyawati, ST., MT.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192061/1/Nur%20Fithri%20Ramadhani.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192061/
Daftar Isi:
  • Penilaian kinerja suatu perusahaan merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan guna mengevaluasi dan perencanaan masa depan. Hal tersebut juga berlaku pada instansi pemerintah seperti BPK. Namun dalam praktiknya, implementasi kegiatan penilaian atas prestasi pemeriksa di BPK RI masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil Indikator Kinerja Utama yang didominasi oleh indikator yang tidak memenuhi target pada salah satu Satuan Kerja di BPK RI tepatnya di AKN VI.A. Masalah ini timbul karena adanya perbedaan persepsi dan pemahaman Ketua Tim Pemeriksa dalam mengimplementasikan penilaian kinerja sebagai acuan dalam melakukan penilaian. Hal ini kemudian mengakibatkan beberapa Ketua Tim yang seharusnya melakukan penilaian kinerja terhadap seluruh Anggota Tim sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, pada kondisi nyata tidak melakukan penilaian kinerja tersebut. Pada penelitian ini dilakukan pencarian metode terbaik yang dapat digunakan untuk mendapatkan metode penilaian kinerja Anggota Tim Pemeriksa di satuan kerja AKN VI.A. Diusulkan penggunaan metode Simple Additive Weighting (SAW), metode Technique Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS), dan juga integrasi dari kedua metode tersebut. Metode-metode ini mengharuskan adanya penentuan nilai bobot untuk setiap atribut yang akan menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif. Sehingga hasil akhir dari penggunaan metode-metode ini yaitu berupa pengurutan atau ranking kinerja Anggota Tim Pemeriksa terbaik yang nantinya akan menjadi acuan bagi Anggota Tim pemeriksa lainnya dalam bertugas. Setelah dilakukan perhitungan penilaian kinerja terhadap seluruh Anggota Tim Pemeriksa dengan menggunakan metode yang diusulkan, kemudian diputuskan bahwa integrasi dari kedua metode tersebut merupakan metode terbaik yang dapat dijadikan rekomendasi perbaikan. Dimana integrasi dari metode SAW dan TOPSIS menunjukkan persebaran nilai preferensi yang lebih baik dibandingkan dengan hanya menggunakan metode SAW ataupun TOPSIS. Ketua Tim sebagai pihak yang menilai kinerja Anggota Tim Pemeriksa dapat memberikan batas nilai yang baik dan batas nilai yang buruk atau batas minimal nilai yang dianggap baik. Selain itu, penggunaan integrasi metode SAW dan TOPSIS juga dianggap lebih sederhana untuk digunakan dilihat dari perhitungan normalisasi matriks.