Analisis Kapabilitas Proses Filling Lini Produksi D dan E Produk Krimer Kental Manis Kemasan Sachet Menggunakan Metode Six Sigma di PT XYZ
Main Authors: | Afnani, Moh. Zairofi, Isti Purwaningsih,, S.T.P, M.T.,, Danang Triagus Setiyawan,, S.T., M.T. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192046/1/MOHAMMAD%20ZAIROFI%20AFNANI.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192046/ |
Daftar Isi:
- PT XYZ merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi krimer kental manis di Indonesia. Krimer kental manis adalah produk olahan susu berbentuk cairan kental terbuat dari campuran susu dan gula yang dikemas dalam kemasan sachet, kaleng, dan pouch. Terdapat 8 lini proses untuk mengemas produk ke dalam kemasan sachet yaitu lini C-J dengan jenis mesin yang berbeda-beda. Jenis kemasan dan mesin yang bervariasi seringkali menyebabkan nilai proses berada pada batas spesifikasi atas/bawah. Nilai proses yang tidak konsisten dapat menimbulkan variabilitas dan menyebabkan penyimpangan mutu produk. Diperlukan pengendalian proses untuk mengurangi produk tidak sesuai dengan standar spesifikasi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis indeks kapabilitas, mengidentifikasi faktor-faktor penyebab tidak kapabelnya proses, dan memberikan usulan perbaikan pada proses filling lini D dan E bulan Januari - Maret 2021 di PT XYZ. Pemecahan masalah ketidaksesuaian proses dan kualitas produk dilakukan dengan pendekatan metode Six Sigma DMAIC. Six Sigma adalah salah satu metode yang berfokus pada perbaikan proses dan kualitas dengan cara mengidentifikasi penyebab kesalahan dan mengurangi variabilitas secara terstruktur. Tahapan yang digunakan pada penelitian ini adalah Define, Measure, Analyze, dan Improve. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Agustus-Desember 2021 di PT XYZ pada Departemen Susu Kental Manis. Hasil perhitungan indeks, pada parameter BDKT tidak kapabel dengan rerata indeks Pp dan Ppk lini D dan E sebesar 0,43;0,35 dan 0,64;0,46. Pada parameter CCP Sealing menunjukkan beberapa sub-parameter tidak kapabel yaitu Temperature Vertical Sealing dengan rerata indeks Pp dan Ppk lini D dan E sebesar 0,71;-0,58 dan 3,09;0,87, Temperature Horizontal Sealing dengan rerata indeks Pp dan Ppk lini D dan E sebesar 1,55;1,12 dan 2,38;-1,18, dan Pressure Vertical Horizontal dengan rerata indeks Pp dan Ppk lini D dan E sebesar 0,83; 0,56 dan 2,32;2,09. Pada parameter Nitrogen Supply menunjukkan hasil tidak kapabel untuk sub-parameter Pressure Nitrogen to Bowl dengan rerata indeks Pp dan Ppk lini D dan E sebesar 0,32;0,26 dan 0,38;0,05, dan Pressure Nitrogen to Filling Tube dengan rerata indeks Pp dan Ppk lini D dan E sebesar 0,82;0,02 dan 1,12-0,01. Pada parameter Lingkungan menunjukkan beberapa hasil tidak kapabel untuk sub-parameter Temperature Filling Room dengan rerata indeks Pp dan Ppk lini D dan E sebesar 0,76;0,49 dan 0,64;0,29, RH dengan rerata indeks Pp dan Ppk lini D dan E sebesar 1,44;0,92 dan 1,74;0,49, dan Positive Pressure dengan rerata indeks Pp dan Ppk lini D dan E sebesar 0,79;0,66 dan 0,54;0,13. Saran untuk perbaikan dikelompokkan ke dalam beberapa faktor yaitu faktor manusia adalah menambah jumlah operator, meningkatkan koordinasi antar operator, dan mendetailkan jadwal pemeliharaan ruang bagi operator. Faktor material adalah penyerasian dengan QA dalam pengecekan kualitas kemasan dan material sebelum dilakukan proses filling. Faktor metode adalah penyerasian dengan QA untuk merumuskan metode pengecekan produk dan mempertimbangkan mendetailkan SOP pemeliharaan. Faktor mesin adalah penyerasian dengan departemen engineering untuk mengoptimalkan mesin produksi, meningkatkan frekuensi pengecekan mesin, dan memberikan standar pelatihan dan petunjuk teknis dalam pengoperasian mesin. Faktor lingkungan adalah meningkatkan kedisiplinan menggunakan penutup telinga dan meningkatkan kapasitas blower.