Pengaruh Tinggi Celah Aliran Pada Sluice Gate Terhadap Kinerja Kincir Air Jenis Sudu Melengkung
Main Authors: | Syahrial, Ridho Dwi, Prof. Dr. Ir. Rudy Soenoko, M.Eng SC., Teguh Dwi Widodo, S.T, M.Eng, Ph.D. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192009/1/Ridho%20Syahrial.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192009/ |
Daftar Isi:
- Salah satu energy terbarukan yang berpotensi di Indonesia adalah energy air. Energi air merupakan sumber energy yang bersih dan ramah lingkungan. Energi air adalah yang sangat melimpah di Indonesia yaitu sekitar 75.000-76.000 MW. Dari jumlah potensi energy air tersebut, pemanfaatannya dalam skala besar masih 3.783 MW Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan skala kecil 220 MW (PLTMH) Pembangkit Listrik Tenaga Micro Hidro. Energi baru terbarukan yang bersumber dari air dapat dimanfaatkan sebagai energy listrik. Salah satu pemanfaatan energy listrik adalah pada pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH). Salah satu energi air skala kecil adalah arus sungai yang mempunyai potensi energy yang tersimpan dalam aliran dengan kecepatan 0.01 s/d 2.8 m/s. Meski hanya kecepatan rendah, energi yang tersimpan didalamnya bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik. Penggunaan dan pemanfaatan energi air kecepatan rendah salah satunya adalah dengan menggunakan Kincir air. Kincir air ini memanfaatkan potensi energi kinetik berupa kecepatan aliran air dari sungai. Kinerja Kincir air bergantung pada kecepatan aliran, sudut sudu, pengarah aliran, ukuran aliran, jumlah sudu, dan kelengkungan sudu. Sudut pengarah aliran Kincir air adalah salah satu variabel yang sangat mempengaruhi putaran dan gaya tangensial dimana putaran dan gaya tangensial tersebut menentukan daya dan efisiensi sebuah Kincir air. Kincir air dengan sudu segitiga dan melengkung menghasilkan putaran (RPM) yang lebih tinggi dari pada kincir air dengan sudu tipe datar, karena volume air yang tertahan pada sudu segitiga dan melengkung lebih tinggi dari volume yang dengan menggunakan jenis sudu datar. Massa air pada kincir air menghasilkan momen inersia dan kemudian menghasilkan kecepatan sudut yang lebih tinggi, yang menyebabkan kincir air berputar lebih cepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan pintu air dan lebar pintu air yang optimal terhadap kinerja kincir air. Pengujian telah dilakukan secara eksperimental pada skala laboratorium. Dalam pengujiannya, penelitian ini menggunakan kincir air saluran terbuka dengan variasi lebar celah aliran pada pintu air 25mm, 35mm, dan 40mm. Setiap variasi lebar celah aliran akan diuji pada laju aliran 12 liter/detik. Parameter seperti daya giling, torsi turbin, dan efisiensi akan ditentukan berdasarkan hasil pengukuran kecepatan putar kincir air, ketinggian air, dan beban pengereman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebar celah aliran pintu air berpengaruh terhadap kinerja kincir air. Performa performa kincir air tertinggi diperoleh pada celah aliran 25mm diikuti lebar celah aliran 35mm dan performa terendah diperoleh pada variasi lebar celah 40mm. Performa maksimum kincir air diperoleh pada variasi lebar celah aliran 25mm pada kondisi putaran 50 rpm dengan debit 12 liter/detik dimana daya yang dihasilkan sebesar 15,06 Watt dan efisiensi sebesar 29,82%..