Penggunaan Meme Di Instagram Bertema Perempuan Pada Akun @Ngakakterupdate: Kajian Semiotika Dan Pragmatik

Main Author: Zahro, Luluk Maulatus
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/1920/1/LULUK%20MAULATUS%20ZAHRO.pdf
http://repository.ub.ac.id/1920/
Daftar Isi:
  • Meme merupakan bentuk kreatifitas muda-mudi dalam mengekspresikan kritikan, sindiran, motivasi, dan lain sebagainya yang dituangkan dalam bentuk gambar dan teks. Hal yang menarik dalam meme didominasi oleh kehadiran perempuan pada gambar dan diperjelas oleh teks. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk(1) Mendeskripsikan analisis ikon, indeks, simbol dalam meme di instagram bertema perempuan dalam akun @ngakakterupdate, dan (2) Mendeskripsikan maksud komunikatif penggunaan meme di instagram dalam akun @ngakakterupdate. Penelitian ini berjenis deskriptif kualitatif dengan menggunakan populasi pada meme dalam Akun @Ngakakterupdate periode bulan februari 2017. Sampel penelitian ini adalah meme bertema perempuan pada akun Instagram @ngakakterupdate berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Metode pengumpulan data penelitian ini adalah dokumentasi, dan simak catat. Analisis data menggunakan analisis semiotik Pierce yang dibagi menjadi tiga tanda, yaitu ikon, indeks, dan simbol. Kemudian, analisis data didukung oleh pragmatik sebagai upaya mengetahui maksud penggunaan meme instagram dalam akun @ngakakterupdate. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) tanda-tanda dalam semiotika Pierce yang dijelaskan dalam meme @ngakakterupdate yakni ikon, indeks, dan simbol, antara lain: (a) ikon yang muncul dominan perempuan karena tema yang diambil adalah perempuan, (b) indeks yang muncul berupa penampilan fisik, sikap, dan perilaku/kegiatan yang dilakukan ikon, (c) simbol yang ditemukan dalam meme berupa maksud atau makna dari indeks yang muncul. (2) Berdasarkan kajian pragmatik fungsi tindak tutur yang ditemukan terdapat lima jenis tindak tutur, diantaranya: a) representatif berupa „menunjukkan‟ dan „menuntut‟, b) direktif berupa „menagih‟ dan „menyarankan‟, c) komisif berupa „menjaminkan‟, d) ekspresif berupa „kritikan‟ dan „sindiran‟, e) deklaratif berupa „melarang‟, „memutuskan‟, „memaafkan‟.