Pengaruh Penambahan Karbon Aktif dari Limbah Buah Nipah (Nypa fruticans Wurmb.) Terhadap Karakteristik Sari Buah Mengkudu (Morinda citrifolia)

Main Authors: Atikah, Husna, Dr. Ir, Susinggih Wijana,, MS, Hendrix Yulis Setyawan,, STP, M.Si, PhD
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191950/1/Husna%20Atikah.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191950/
Daftar Isi:
  • Mengkudu merupakan tanaman jenis biofarmaka dengan tingkat produksi yang cukup tinggi di Indonesia. Buah mengkudu memiliki beragam manfaat bagi kesehatan tubuh karena mengandung senyawa bioaktif yang cukup beragam, seperti vitamin C, flavonoid, saponin, triterpenoid, dan scopoletin. Banyaknya manfaat yang terkandung pada buah mengkudu menjadikannya berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan pangan fungsional. Salah satu diversifikasi produk buah mengkudu yang telah banyak beredar di pasaran yaitu minuman herbal sari buah mengkudu. Namun, karakteristik aroma dan rasa yang menyengat menurunkantingkat penerimaan konsumen terhadap produk ini. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan aroma dan rasa menyengat pada sari buah mengkudu yaitu dengan penggunaan karbon aktif yang berlaku sebagai adsorben. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan pengujian karakteristik karbon aktif dari limbah buah nipah dan pengaruh penambahan karbon aktif dari limbah buah nipah terhadap karakteristik fisik, kimia dan sensori sari buah mengkudu hasil adsorpsi. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktorial dengan 6 level konsentrasi penambahan adsorben yaitu 0%, 5%, 15%, 20%, dan 25%. Jumlah perulangan yang digunakan pada tiap perlakuan sebanyak 3 kali sehingga menghasilkan 18 satuan percobaan. Parameter pengamatan yang dilakukan yaitu menguji karakteristik karbon aktif limbah buah nipah yang mencakup kadar air, kadar abu, kadar zat terbang, kadar karbon, adsorpsi iodin, dan luas permukaan karbon aktif. Parameter lainnya yaitu menguji karakteristik fisik, kimia dan sensori sari buah mengkudu. Karakteristik fisik yang diuji yaitu total padatan terlarut dengan menggunakan refraktometer. Karakteristik kimia ditunjukkan dengan pengujian total fenol dan aktivitas antioksidan. Nilai total fenol diperoleh dengan metode Folin-Ciocalteu, sedangkan aktivitas antioksidan diperoleh dengan metode DPPH. Karakteristik sensori dihasilkan dengan pengujian organoleptik yang terdiri dari 3 atribut meliputi aroma, rasa, dan warna. Seluruh data yang telah diperoleh selanjutkan dianalisis menggunakan aplikasi SPSS dengan metode one-way ANOVA. Penentuan perlakuan penambahan konsentrasi adsorben terbaik dilakukan menggunakan metode multiple attribute. Karakteristik karbon aktif dari limbah buah nipah yang dihasilkan pada penelitian ini telah sesuai dengan standar mutu SNI karbon aktif dengan nilai kadar air 15,08 ± 1,89%; kadar abu 8,77 ± 0,97%; kadar zat terbang 8,51 ± 3,10%; kadar karbon 67,64 ± 1,64%; rendemen 95,49 ± 2,49%; adsorpsi iod 966,98 ± 31,94 mg/g dan luas permukaan karbon aktif 1066,39 ± 35,23 m2/g. Hasil uji karakteristik sari buah mengkudu yang telah diadsorpsi 6 level konsentrasi karbon aktif (0%; 5%; 10%; 15%; 20%; 25%) diperoleh nilai total padatan terlarut tertinggi sebesar 6,97 ± 0,40°Brix dari perlakuan penambahan level konsentrasi karbon aktif 25%, nilai IC50 terendah sebesar 4,4007 ± 0,66 ppm dari perlakuan penambahan level konsentrasi karbon aktif 0%, nilai total fenol tertinggi sebesar 89,4304 ± 13,43 mg GAE/g dari perlakuan penambahan level konsentrasi karbon aktif 25%. Hasil uji kepentingan atribut menunjukkan bahwa atribut rasa merupakan atribut paling penting dalam produk. Uji skoring kesukaan menunjukkan sari buah mengkudu yang paling disukai dari atribut warna yaitu sampel 156 (level konsentrasi karbon aktif 10%), sedangkan untuk atribut aroma yang paling disukai yaitu sampel 592 (level konsentrasi karbon aktif 20%), dan untuk atribut rasa yang paling disukai yaitu sampel 605 (level konsentrasi karbon aktif 25%). Hasil uji pembeda menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara sampel sari buah mengkudu uji dengan sampel kontrol. Berdasarkan hasil analisis perlakuan terbaik menggunakan metode Multiple Attribute Zeleny, diperoleh perlakuan terbaik adsorpsi karbon aktif limbah buah nipah pada sari buah mengkudu yaitu perlakuan penambahan level konsentrasi karbon aktif 25%. Perlakuan tersebut dipilih karena memiliki nilai kerapatan terendah jika dibandingkan dengan perlakuan lainnya yaitu sebesar 0,062530.