Rancang Bangun Sistem Deteksi Kandungan Klorofil Selada Butterhead (Lactuca Sativa L. Var Capitata) Berbasis Sensor Photonic (C12880MA) Dengan Analisis Kemometrik

Main Authors: Himawan, Harki, Dr. Ir. Gunomo Djoyowasito,, MS, Joko Prasetyo,, S.TP, M.Si
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191946/1/Harki%20Himawan.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191946/
Daftar Isi:
  • Pertumbuhan penduduk Indonesia menyebabkan konsumsi sayuran meningkat. Salah satu sayuran yang digemari masyarakat Indonesia adalah selada. Selada merupakan jenis sayuran daun berwarna hijau dengan kandungan mineral dan vitamin yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Sehingga petani harus menjaga kualitas selada yang ingin dikonsumsi masyarakat. Sebagai upaya untuk menjaga kualitas selada adalah dengan memperhatikan parameter hidroponik yaitu konsentrasi nutrisi (PPM). Jika pemberian konsentrasi nutrisi tidak sesuai dengan standar maka daun menjadi kuning. Sehingga berdampak buruk pada kandungan klorofil selada. Klorofil merupakan pigmen berwarna hijau yang berfungsi pada proses fotosintesis. Terdapat metode untuk mengetahui kandungan klorofil yaitu metode destruktif dan non-destruktif. Pada metode destruktif daun di ekstrak dan diukur absorban dengan menggunakan spektrofotometer UV/Vis. Kelemahan metode ini membuat daun menjadi rusak dan membutuhkan waktu dalam analisis. Sedangkan metode non-destruktif menggunakan klorofil meter SPAD, kelemahan SPAD yaitu harganya yang mahal. Dari permasalah diatas, maka diperlukan metode yang dapat digunakan secara lapang, cepat, dan biaya murah. Sistem deteksi menggunakan sensor photonic (C12880MA) yang memiliki ukuran kompak, sistem deteksi akan dipadukan dengan mikrokontroller yang terintegrasi dengan bluetooth. Sistem deteksi memiliki prinsip kerja yang sama dengan spektrofotometer UV/Vis. Dalam penelitian ini menggunakan selada yang dibudidaya dengan hidroponik. Konsentrasi nutrisi hidroponik dibagi menjadi 300 PPM, 500 PPM, 1000 PPM, 1300 PPM, dan 1500 PPM. Ketika selada berumur 14-15 HST dan 27-28 HST diambil data menggunakan sistem deteksi, SPAD, dan uji spektrofotometer. Data yang diperoleh dari sistem deteksi akan dikembangkan menggunakan analisis kemometrik, yaitu Pricipal Component Analysis (PCA) dan Partial Least Square (PLS) dengan aplikasi The Unscrambler X.10.4. Hasil pengukuran spektrum menggunakan sistem deteksi pada daun selada menunjukan dua puncak yaitu pada panjang gelombang 390 – 490 nm dan 500 – 680 nm. Pada analisis PCA klorofil dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu 300 PPM; 500 PPM; 1000 PPM dan 1300 PPM; 1500 PPM dengan menggunakan pre – treatment normalize. Analisis PLS menunjukan hasil model prediksi yang cukup baik pada selada berumur 14-15 HST menggunakan pre – treatment normalize, memiliki R2 kalibrasi sebesar 0,7566; R2 validasi sebesar 0,7052; R2 prediksi sebesar 0,46; RMSEC sebesar 1,4785; RMSECV 1,630; dan RMSEP 3,3657. Kemudian pada selada berumur 27-28 HST menunjukan hasil yang baik dengan R2 kalibrasi sebesar 0,8542; R2 validasi sebesar 0,8422; R2 prediksi sebesar 0,77; RMSEC sebesar 1,5058; RMSECV 1,5783; dan RMSEP 1,9721.