Eksplorasi Jamur Rizosfer Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.) dan Uji Antagonis Terhadap Jamur Sclerotium rolfsii Sacc. Penyebab Penyakit Busuk Pangkal Batang

Main Author: A’yun, Chilya Qurrota
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191944/1/CHILYA%20QURROTA%20A%60YUN.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191944/
Daftar Isi:
  • Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditas pangan yang memiliki sumber protein dan minyak nabati yang bernilai ekonomi tinggi. Pada tahun 2012-2015 produksi kacang tanah terus mengalami penurunan dari 0,71 juta ton menjadi 0,60 juta ton. Penyebab menurunnya produktivitas kacang tanah salah satunya adalah adanya gangguan penyakit yang belum sepenuhnya dapat dikendalikan salah satunya adalah jamur Sclerotium rolfsii. Salah satu pengendalian penyakit busuk batang yang tepat yaitu dengan menggunakan agens hayati yang bersifat antagonis. Mikroorganisme antagonis dapat diperoleh dari daerah rizosfer tanaman kacang tanah dengan cara di eksplorasi. Tujuan penelitian ini untuk Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji jamur rizosfer yang ditemukan pada tanaman kacang tanah dan menguji jamur rizosfer yang berpotensi menjadi agens antagonis terhadap jamur Sclerotium rolfsii. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian ini dilaksanakan secara in vitro, kegiatan yang dilakukan terdiri dari sterilisasi alat, pembuatan media pertumbuhan jamur, eksplorasi dan isolasi jamur S. rolfsii, eksplorasi dan isolasi jamur rizosfer tanaman kacang tanah, identifikasi jamur S. rolfsii dan jamur rizosfer, uji patogenesitas, serta uji antagonis jamur rizosfer dengan jamur S. rolfsii dan analisis data. Hasil penelitian ini didapatkan isolat jamur rizosfer tanaman kacang tanah sebanyak 26 isolat. Diantara 26 isolat terdapat 12 isolat yang diidentifikasi: Penicillium sp. B31, Penicillium sp. B21, Aspergillus sp. W23, Trichoderma sp. B12, Trichoderma sp. B11, Aspergillus sp. P21, Aspergillus sp. P22, Humicola sp. W31, Aspergillus sp. W22, Aspergillus sp. K41, Peniicillium sp. K32, dan Paecilomyces sp. K13. Terdapat 12 isolat yang daya hambat nya lebih dari 50% yaitu, Penicillium sp. B31, Penicillium sp. B21, Aspergillus sp. W23, Trichoderma sp. B12, Trichoderma sp. B11, Aspergillus sp. P21, Aspergillus sp. P22, Humicola sp. W31, Aspergillus sp. W22, Aspergillus sp. K41, Peniicillium sp. K32, dan Paecilomyces sp. K13.