Perancangan Unit Pengolahan Air Bersih di Dusun Jambesari Desa Ringinkembar Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang
Main Authors: | Safitri, Rina Maula, Dr. Ir. Alexander Tunggul Sutan Haji, MT., Dr. Eng Evi Kurniati, STP., MT |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191916/1/0520100139%20-%20Rina%20Maula%20Safitri.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191916/ |
Daftar Isi:
- Target jangka panjang pemenuhan kebutuhan air sesuai arah tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs) bahwasannya pelayanan air minum harus mencapai seluruh masyarakat yang memenuhi aspek 4K, yaitu Kuantitas, Kualitas, Kontinuitas, dan Keterjangkauan. Dusun Jambesari merupakan salah satu dusun yang terletak di Desa Ringinkembar, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang yang memiliki kebutuhan air bersih cukup besar untuk aktivitas sehari-hari baik secara kuantitas dan kualitasnya, namun selama ini air masih cukup sulit diperoleh. Unit bangunan pengolahan air dirancang sesuai dengan kebutuhan air bersih di Dusun Jambesari yang terdiri dari unit koagulasi, sedimentasi, filtrasi, dan reservoir. Tujuan dari perancangan unit bangunan pengolahan air bersih ini antara lain untuk mengetahui kebutuhan air bersih yang dibutuhkan oleh penduduk Dusun Jambesari hingga tahun 2029, untuk menganalisis kualitas dan kuantitas sumber air baku guna kebutuhan air, untuk merancang unit pengolahan air bersih di Dusun Jambesari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif dengan analisis data secara kuantitatif. Analisis data secara kuantitatif digunakan untuk memproyeksikan data pertumbuhan penduduk dan menentukan kebutuhan kebutuhan air bersih sesuai umur bangunan. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan perancangan dan konstruksi. Perancangan didasarkan pada hasil proyeksi jumlah kebutuhan air bersih di Dusun Jambesari dengan jumlah penduduk total 340 jiwa, sehingga debit kebutuhan sebesar 23.460 liter/hari. Tujuh parameter kualitas air yang digunakan sebagai acuan kualitas air bersih antara lain: TSS, pH, BOD, COD total fosfat, kekeruhan dan kesadahan. Dari ketujuh parameter tersebut, vii terdapat empat parameter air yang belum memenuhi baku mutu air bersih sehingga diolah menggunakan unit pengolahan air bersih. Melalui unit pengolahan air bersih, kadar pencemar dapat diturunkan sehingga output yang diperoleh telah sesuai dengan baku mutu dengan hasil akhir parameter TSS, pH, BOD, COD total fosfat, kekeruhan dan kesadahan secara berturut- turut yaitu 1.81 mg/l; 6.86; 0.08 mg/l; 1.8 mg/l; 0.08 NTU; 4.8 mg/l.