Analisis Kesiapsiagaan Bencana Alam Tanah Longsor Menggunakan Teknologi Multi-Agen Di Kota Batu
Main Author: | Sugiarto, Very |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191876/1/Very%20Sugiarto.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191876/ |
Daftar Isi:
- Salah satu bencana alam paling fatal di Kota Batu adalah tanah longsor. Persentase korban jika terkena dampak langsung tanah longsor adalah 47%. Jumlah ini cukup besar jika dibandingkan dengan bencana alam lainnya. Meskipun potensi tsunami adalah yang terbesar, jika dibandingkan dengan intensitas kejadiannya, tanah longsor adalah yang paling umum dan paling sering menyebabkan kematian. Salah satu penyebab banyak kematian dalam bencana alam adalah kurangnya manajemen kesiapsiagaan. Untuk itu diperlukan pengembangan teknologi yang dapat mendukung untuk mengurangi kematian akibat tanah longsor. Salah satu teknologi yang digunakan untuk mencegah jumlah kematian yang disebabkan oleh bencana alam adalah dengan menggunakan teknologi multi-agen. Salah satu keunggulan dari teknologi multi-agen adalah mempunyai karakteristik yang mampu diterapkan pada sistem terdistribusi dan kompleks. Karena karakteristik agen yang autonomous, reactive, communicative dan proactive sangat membantu dalam melakukan penyelesaian satu tugas yang kompleks dan melibatkan banyak elemen. Selain itu, behavioral dari setiap individu agen yang dimodelkan sesuai dengan individu sebenarnya akan mampu memberikan hasil yang maksimal dan sesuai dengan kondisi sebenarnya. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk memodelkan bencana alam tanah longsor menggunakan Metodologi Prometheus. Model yang sudah jadi akan diimplementasi ke dalam simulasi menggunakan JADE (Java Agent DEvelopment Framework). Evaluasi dilakukan dengan cara melakukan penilaian terhadap karakteristik setiap individu agen yang terlibat dalam simulasi sistem. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik autonomous, mental attitude dan proactive agen dalam simulasi penanganan bencana alam tanah longsor ini sangat tinggi, yaitu mencapai 96%, 100% dan 96%