Karakteristik Biopelet Berdasarkan Komposisi Pelepah Salak dan Bagas Tebu Menggunakan Mesin Biopelet Berpengaduk Tipe Horizontal
Main Authors: | Chrisandy, Eric, Prof.Dr.Ir. Sumardi Hadi Sumarlan,, MS, Joko Prasetyo,, STP, M.Si |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191829/1/ERIC%20CHRISANDY.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191829/ |
Daftar Isi:
- Biomassa merupakan bahan yang berasal dari zat-zat organik yang dapat diperbaharui, dan dari mahluk hidup baik hewan ataupun tumbuhan. Indonesia memiliki potensi energi biomassa yang sangat besar bersumber dari berbagai biomassa limbah pertanian. Biomassa dapat diolah menjadi biopelet untuk meningkatkan kualitasnya. Pemanfaatan biopelet diantaranya sebagai bahan bakar boiler dan sebagai alternatif bahan bakar kompor masak. Salah satu pengembangan biomassa yang berpeluang besar di Indonesia adalah tanaman salak dan tebu. Pelepah salak dan bagas tebu mempunyai kandungan selulosa dan hemiselulosa yang cukup tinggi sehingga mudah terbakar. Maka dari itu, pelepah salak dan bagas tebu dapat dikonversi menjadi bahan bakar seperti biopelet. Pembuatan biopelet menggunakan mesin biopelet berpengaduk tipe horizontal yang terdiri dari 3 bagian utama yaitu penghancur bahan, pencampur atau pengaduk bahan, dan pencetak bahan. Perekat yang digunakan adalah limbah tepung porang karena mempunyai kandungan glikomannan yang tinggi sehingga mempunyai daya rekat yang kuat. Namun perlu diperhatikan komposisi yang sesuai untuk menghasilkan biopelet kualitas terbaik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan dua faktor yaitu komposisi pelepah salak dan bagas tebu serta ukuran diameter cetakan. Dengan perlakuan tersebut dapat diketahui komposisi terbaik untuk memaksimalkan mutu biopelet dan menganalisis karakteristik biopelet yaitu densitas, kadar air, kadar abu, kadar zat terbang, kadar karbon terikat, dan nilai kalor.