Aplikasi Formula Antibakteri Daun Pinus-Kulit Pepaya Pada Tebu Pasca Panen Untuk Menghambat Penurunan Sukrosa

Main Authors: Ravi, Dhenny Zakaria Sutan, La Choviya Hawa,, S.TP., M.P., Ph.D.,, Farida Rahayu,, S.Si., M.P., Ph.D.,, Dina Wahyu Indriani,, S.TP, M.Sc.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191821/1/DHENNY%20ZAKARIA%20SUTAN%20RAVI.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191821/
Daftar Isi:
  • Tanaman tebu (Saccharum officinarum L) merupakan komoditas utama untuk memproduksi gula. Batang tebu mengandung senyawa sukrosa sebagai bahan baku utama dalam pembuatan gula. Tanaman tebu sangat rawan mengalami kerusakan setelah panen. Kerusakan tebu banyak terjadi dikarenakan adanya fase downtime pada pabrik gula. Adanya fase downtime menyebabkan tanaman tebu mengalami reaksi invertase, reaksi pemecahan gula sukrosa menjadi gula-gula sederhana. Penelitian ini bertujuan untuk menghambat kerusakan tebu dengan memanfaatkan ekstrak daun pinus dan ekstrak kulit pepaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak pepaya memiliki nilai TPC terkecil dengan nilai 2,5 x109 cfu/ml. Kemudian, pemberian ekstrak tidak memberikan pengaruh terhadap perubahan massa yang terjadi. Pemberian ketiga jenis ekstrak memberikan pengaruh pada perubahan pH tebu, dengan nilai pH terbaik diperoleh tebu dengan pemberian ekstrak kulit papaya dengan pH 4,762 dan nilai pH terkceil diperoleh kontrol dengan nilai pH 4,176. Pemberian ekstrak memberikan pengaruh pada perubahan briks, akan tetapi ketiga ekstrak tidak memiliki efek yang berbeda. Nilai briks mengalami penurunan terbesar oleh kontrol dengan penurunan 23,54%. Hasil pengujian kadar gula pereduksi menunjukkan bahwa ketiga jenis ekstrak memberikan pengaruh pada kandungan gula pereduksi pada tebu, dengan ekstrak kulit pepaya memiliki nilai perubahan terkecil. Hasil pengujian organoleptik menunjukkan hasil serupa, dimana ketiga ekstrak memberikan pengaruh terhadap perubahan organoleptik pada tebu. Berdasarkan uji ANOVA, ekstrak kulit pepaya memiliki beberapa keunggulan pada parameter yang digunakan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ekstrak kulit pepaya muncul sebagai ekstrak terbaik. Ekstrak kulit pepaya memiliki keunggulan pada analisis pH dan kandungan gula pereduksi.