Keberlanjutan Desa Wisata Dan Strategi Pengembangannya (Studi Pada Desa Wisata Di Kabupaten Malang)
Main Authors: | Nurhayati, Yetty, Prof. Dr. M. Pudjihardjo,, SE.,MS., Dr.,Susilo, SE.,MS., Dra.,Marlina Ekawaty, M.Si.,Ph,D |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191677/1/YETTY%20NURHAYATI.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191677/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Mengetahui status keberlanjutan dari tiap dimensi yang diteliti antara lain dimensi lingkungan, ekonomi, sosial-budaya, aksesibilitas dan utilitas, serta kelembagaan pada Desa Wisata di Desa Pujon Kidul, Sanankerto dan Gubugklakah, Kabupaten Malang (2) Mengetahui faktor-faktor yang sensitif dari lima dimensi tersebut untuk meningkatkan status keberlanjutan Desa Wisata di Desa Pujon Kidul, Sanankerto dan Gubugklakah, Kabupaten Malang, dan (3) Mengetahui strategi untuk meningkatkan status keberlanjutan Desa Wisata di Desa Pujon Kidul, Sanankerto dan Gubugklakah, Kabupaten Malang. Penelitian dilakukan dengan mewawancarai para ahli di bidangnya masing-masing. Sampel penelitian yaitu 36 judgement expert. Judgement experts tersebut antara lain Dinas Sosial, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, wisatawan, Kepala Desa pada masing- masing Desa Wisata, pengelola Desa Wisata. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dan analisis penelitian menggunakan metode Multi Dimensional Scalling (MDS) pendekatan RAPFISH dan Analytical Hierarchy Process. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan melengkapi khasanah ilmu pengetahuan di bidang pembangunan berkelanjutan terutama teori triple bottom line sehingga dapat bermanfaat bagi para akademisi dan praktisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) semua Desa pada setiap dimensi memiliki status cukup berkelanjutan, hanya dimensi ekonomi di Pujon Kidul saja yang statusnya sangat berkelanjutan; (2) Pujon Kidul dan Sanankerto memiliki dimensi kelembagaan yang paling sensitif dalam mempengaruhi keberlanjutan sedangkan Gubugklakah dimensi paling sensitif dalam mempengaruhi keberlanjutan adalah dimensi ekonomi; (3) strategi terbaik untuk meningkatkan keberlanjutan di Pujon Kidul adalah mengumpulkan aspirasi masyarakat sekitar terkait fasilitas apa yang dibutuhkan dan melibatkan masyarakat lokal dalam membangun akses jalan untuk menuju lokasi Desa Wisata. Untuk Sanankerto yaitu pengadaan seminar dan pelatihan rutin pengelolaan dan pengembangan arboretum serta meningkatkan nilai tambah dari bambu. Strategi untuk Gubugklakah yaitu dengan melibatkan masyarakat lokal untuk melakuka promosi terpadu terkait paket hiking Gunung Bromo dengan memanfaatkan media sosial.